Film Your Lie in April yang dibintangi Kento Yamazaki dan Suzu Hirose ini didasarkan pada manga yang telah dibuat format animenya, yang sukses di pasaran. Jadi tidak heran jika banyak penggemar yang menantikan format filmnya.
Kisah dalam film ini berpusat pada seorang anak remaja SMA bernama Kousei Arima, seorang pianis muda yang bakat bermusiknya menonjol. Bakat memainkan piano Kousei didapatnya dari sang Ibu yang juga merupakan seorang pianis ternama. Dan sang Ibulah yang sejak kecil menggembleng Kousei bermain piano. Namun, keinginan sang Ibu melatih Kousei berubah menjadi obsesi berlebihan yang membuat Kousei tertekan.
Kousei muak didikte terus-terusan meskipun ia tetap menjalankan latihan sesuai arahan. Dalam hatinya ia menyumpahi sang ibu segera meninggal agar ia lepas neraka yang menjeratnya. Doa Kousei terkabul dan ibunya meninggal akibat penyakit kronis yang menggerogoti tubuhnya. Namun, sepeninggalan sang Ibu, Kousei malah merana. Rasa bersalah menyiksanya sehingga menjadi trauma yang membuatnya tidak kuasa bermain piano lagi. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan piano.
Di tengah keterpurukannya, Kousei bertemu dengan Kaori Miyazono (Suzu Hirose), teman sekelas yang merupakan seorang pianis. Kaori adalah seorang remaja yang ceria. Kehadiran Kaori membawa banyak perubahan dalam diri Kousei. Yang paling besar adalah anak itu berhasil keluar dari trauma dan rasa bersalah pada ibunya sehingga mau bermain piano lagi.
Namun, ada yang tidak Kousei ketahui dari Kaori. Gadis enerjik itu mengidap penyakit mematikan. Kaori tidak pernah jujur pada Kousei dan teman-teman lainnya demi membuat mereka tidak khawatir. Kaori kerap beralasan agar Kousei dan yang lainnya tidak melihatnya kesakitan saat penyakitnya kambuh.
Di saat Kousei berhasil mengatasi ketakutannya, penyakit dalam tubuh Kaori semakin kuat dan menyebabkannya tidak bisa bertahan.
Membaca premisnya, Your Lie in April memang kental dengan unsur melodrama. Dan saat menyaksikan keseluruhan filmnya agaknya mereka berhasil menyajikan adegan-adegan sentimental. Visual yang indah khas musim semi menjadi latar yang memanjakan mata tapi di waktu yang sama membuat hati teriris melihat fakta bahwa Kousei kehilangan Kaori di musim secantik itu.
Kento Yamazaki secara khusus harus diacungi jempol di film ini. Ia nampak semakin matang dalam berakting. Kento tidak hanya tampil sebagai pemuda ikemen yang jago main piano, tapi juga mampu menghidupkan karakternya. Jadi, wajar saja jika kita sebagai penonton merasakan mata sembab saat menyaksikan adegan Kento yang tersiksa oleh rasa bersalahnya.
Your Lie in April mempunyai keunggulan dari segi OST dan scoring. Adegan saat piano Kousei dan Kaori menjadi salah satu yang dramatis yang menampilkan emosi sedih mereka. Musik-musik yang diperdengarkan dalam film ini membuat kesedihan semakin terasa.
Namun, ada bagian yang cukup mengganggu dari film ini di bagian alur cerita. Penonton yang telah membaca manga atau series animenya, agaknya akan merasa sedikit kecewa dengan alur yang disajikan. Cerita Your Lie in April versi film mempunyai lubang di mana-mana dan ceritanya overdramatis. Mengemas kisah sepanjang 22 episode ke dalam film berdurasi 122 menit mungkin tidak mudah. Bisa jadi inilah penyebab konfliknya tidak digali secara lebih dalam sehingga emosinya kurang tersampaikan.
Jadi, apakah Your Lie in April termasuk live action yang sukses? Seperti yang dijelaskan di atas. Jika penonton belum membaca manga atau nonton animenya, film ini akan terasa emosional. Penonton tidak akan merasakan lubang di dalam ceritanya sebab sebenarnya sang sutradara mengemas ceritanya cukup menarik.