MV terbaru milik solois Jeon Somi yang berjudul "Fast Forward" memicu kontroversi atas karakter tertentu yang diduga plagiarisme.
Sejak dirilis pada 7 Agustus lalu, mini album terbaru Jeon Somi yang bertajuk "Game Plan" beserta title track-nya, "Fast Forward", telah menerima respons yang positif. Lagu itu menjadi populer karena ketukan dan gerakan tarian yang adiktif.
MV "Fast Forward" langsung mencapai posisi teratas di tangga lagu tren dunia YouTube dan menetapkan rekor sebagai MV yang paling banyak ditonton di YouTube dalam waktu 24 jam, memperkuat popularitas Jeon Somi.
Namun, spekulasi netizen mengenai karakter ilustrasi yang dimasukkan ke dalam MV terus berlanjut. Netizen beranggapan bahwa pihak Jeon Somi melakukan plagiat atas karakter tersebut. Video musik dan sampul digital juga menampilkan karya seni bergambar dalam gaya manga.
Beberapa netizen menunjukkan bahwa karakter ilustrasi yang muncul di MV "Fast Forward" mirip dengan karakter dari manga Jepang "Urusei Yatsura". Karakter tersebut bahkan terlihat mencolok saat ditampilkan dalam konten teaser Jeon Somi sebelum lagunya dirilis, sehingga membuat penggemar bingung.
Karakter itu jelas dimaksudkan untuk mewakili Somi. Meskipun demikian, penggemar bermata elang menganggap gaya itu familiar. Mereka membandingkannya dengan karya seni dari manga "Urusei Yatsura" tahun 1978.
Setelah membalik sampul volume pertama manga Urusei Yatsura dan melapiskan karya seni untuk album Somi di atasnya, hasilnya hampir 100% cocok. Satu-satunya perbedaan tampaknya adalah pewarnaan dan gaya rambut kepang. Bahkan pinggirannya pun serupa.
Saat ini, penggemar memperdebatkan apakah karya seni tersebut dijiplak menggunakan metode tracing atau pihak agensi Jeon Somi membeli dari artis aslinya. Tracing adalah metode menggambar yang melibatkan penyalinan karya seni yang ada dengan menggambar di lapisan langsung di atas aslinya.
"Aduh, padahal Takahashi Rumiko (pencipta manga yang asli) sangat terkenal," tulis salah satu netizen seperti dikutip dari Koreaboo (8/8/2023).
"Apakah mereka harus menggunakan karya seniman yang terkenal jika mereka hanya menirunya?" sahut netizen yang lain.
"Itu bukan hanya meniru gayanya, tapi juga menjiplak," netizen lain menimpali.
Sementara itu, THE BLACK LABEL selaku agensi Jeon Somi menanggapi bahwa ada “bagian yang memerlukan verifikasi” terkait masalah ini. Bagaimana menurutmu?