Tahun 2023, menjadi tahun Laura Basuki sebagai aktris utama dalam sebuah film. Tahun lalu, film Sleep Call, yang dibintangi oleh Laura Basuki dan Bio One, mendapat banyak pujian, salah satunya adalah penghargaan di Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XIII tahun 2023. Dalam film itu, Laura Basuki terpilih sebagai Aktris Utama Terbaik di genre horor.
Tahun 2024 ini, Laura Basuki mengawali layar kacanya dengan film Sehidup Semati, yang lagi-lagi mengusung genre horor-thriller. Film garapan Upi Avianto ini, dibintangi Laura Basuki, Ario Bayu, juga Asmara Abigail.
1. Sinopsis
Film Sehidup Semati bercerita tentang kisah rumah tangga dari pasangan Renata (Laura Basuki) dan Edwin (Ario Bayu). Banyaknya konflik dalam rumah tangga mereka, seperti KDRT dan perselingkuhan, membuat Renata menjadi sosok yang tertutup dan enggan bergaul. Ditambah lagi, Renata besar dari keluarga dengan doktrin patriarki sedari kecil.
Selain itu, Renata sering dihantui sosok perempuan yang ia tidak ketahui mengapa tiba-tiba hadir dalam dunianya. Di sisi lain, muncul Asmara (Asmara Abigail) yang diam-diam menjadi teman untuk Renata karena tinggal di sebelah apartemennya. Namun Renata harus menerima kenyataan pahit, bahwa ia tidak bisa menyelamatkan rumah tangganya, karena suatu hal yang tidak ia sangka-sangka.
2. Ulasan
Film dibuka dengan pengalaman Renata semasa kecil, melihat kedua orangtuanya yang kerap kali bertengkar dan tidak pernah akur. Bahkan Renata melihat ibunya yang disiksa oleh ayahnya. Namun, ibunya tetap bersikeras mempertahankan pernikahan.
Scene berikutnya, memperlihatkan pernikahan Renata dan Edwin yang dengan bahagianya menjalani hari pernikahan. Lalu scene berganti lagi ke masa kini, di mana Renata terbangun dengan badan penuh lebam di sekujur tubuhnya.
Sampai sini, penonton dibuat mengikuti betapa tertekannya menjadi sosok Renata. Film seolah-olah menegaskan bahwa Renata dewasa, masih mempercayai bahwa seorang istri, harus tunduk dan patuh kepada suaminya, dan perceraian adalah sesuatu yang haram dan dibenci oleh Tuhan.
Lalu tiba-tiba sosok Asmara muncul. Penonton akan meyakini bahwa munculnya Asmara bukan sesuatu yang logis, tapi bisa menjadi teman Renata dikala ia kesepian.
Selama menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak sehat, Renata juga seringkali dihantui sosok perempuan yang dicurigai sebagai selingkuhan Edwin. Edwin sengaja menyembunyikannya di ruang kerja, dimana ruangan tersebut tidak boleh dibuka oleh Renata.
Sampai pertengahan film, alur cerita sangat kuat dan cukup mempengaruhi psikologi penonton. Dengan nuansa gelap dan terkesan sepi tidak ada satu orangpun, penonton cukup dibuat gila. Latar tempat Renata tinggal juga seolah-olah dibuat misterius dan penuh pertanyaan, mengingat di awal film, banyak penghuni apartemen yang pindah dan memilih keluar dari apartemen tersebut.
Beberapa kelemahan dari film ini adalah banyaknya jumpscare yang sepertinya tidak perlu sebanyak itu, juga beberapa detail adegan yang seolah-olah hanya memperpanjang durasi, dan tidak mempengaruhi cerita sama sekali.
Kemunculan sosok-sosok yang tidak diduga, memang menjadi remah-remah roti tersendiri, yang apabila disusun, akan menjadi kesatuan yang utuh. Klimaks film memang cukup mind-blowing, namun tidak terlalu plot twist mengingat beberapa potongan adegan memang mengarah ke adegan akhir.
Di film ini, Asmara dan Edwin juga berdialog sangat lurus dan terkesan tidak natural. Entah untuk menambah kengerian film, atau memang sengaja karakternya diciptakan seperti itu. Dalam film ini juga, kita tau bahwa range akting Laura Basuki sangat jempolan, karena dapat berubah sepersekian detik menjadi dua karakter yang berbeda.
Film ini jika ditonton oleh para wanita modern, cukup membuat kesal karena banyak hal yang tidak logis dan tidak akan dilakukan oleh para wanita jaman sekarang.
Namun mengingat ada banyak wanita yang masih terkukung dengan kehidupan patriarki, bahkan mengarah ke toxic relationship, tentunya film ini sangat relate dan memberi pesan yang cukup mendalam.