Salah satu film yang mengadaptasi dari kejadian nyata adalah Society of The Snow. Film garapan J.A Bayona ini membawa nuansa baru dengan mengadaptasi dari buku Pablo Vierci, serta membuat alur yang sesuai dengan kejadian nyata.
Kisah ini sebelumnya pernah di film-kan dengan judul Survive! pada tahun 1976 dan kemudian Alive pada tahun 1993. Namun film Society of The Snow, adalah film yang paling mendekati dengan kisah aslinya, dibandingkan dua film adaptasi terdahulu. Film ini juga mengambil aktor asli negara Uruguay, negara asal dari pemain rugby yang mengalami kecelakaan tersebut.
1. Sinopsis
Pada 13 Oktober 1972, tim rugby asal Uruguay terbang ke Chilli menggunakan pesawat Penerbangan Angkatan Udara Uruguay 371. Pesawat yang membawa 45 orang penumpang dan awak kabin tersebut, nahasnya jatuh di pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Sebanyak 16 orang berhasil selamat, namun mereka harus berjuang untuk hidup karena tempat mereka terjatuh tidak ada kehidupan, melainkan hanya sunyi dan suhu dingin yang diselimuti salju. Yang terluka-pun perlahan-lahan meninggal karena suhu dingin, kelaparan dan luka-luka. Ancaman berikutnya adalah kelaparan yang membuat mereka harus bertahan hidup dengan melakukan praktik kanibalisme.
2. Ulasan
Film dibuka dengan permainan Rugby yang dimainkan oleh sejumlah remaja pria, lalu berubah menjadi perencanaan liburan dengan menggunakan pesawat. Selanjut scene berganti dengan cepat dan menceritakan bagaimana pesawat yang mengangkut 45 penumpang, mengalami kecelakaan di dataran pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Penonton diajak pelan-pelan menyelami keputusasaan para survivor, dari hari pertama mereka terjebak hingga pada akhirnya mereka ditemukan. Tersirat secara jelas bagaimana perjuangan para survivor di tengah keputusasaan atas ketidakpastian nyawa mereka. Society of The Snow menunjukkan, ketiadaan drama adalah sebuah drama.
Tidak ada karakter yang menggila dan tiba-tiba berperilaku aneh sehingga dapat mencelakakan karakter lainnya. Semua berjalan logis, sebagaimana psikologis dan perilaku manusia apabila terjebak selama 72 hari di pegunungan es antah berantah. Terlebih saat mereka punya pilihan untuk memakan korban lain sebagai asupan makanan, penonton ikut dibuat dilema, mengingat hal tersebut adalah sebuah kesalahan, namun tidak punya pilihan lain untuk bertahan hidup dan mendapatkan makanan.
Alur cerita tidak maju mundur, sehingga penonton dibuat fokus untuk merasakan ketidakberdayaan, sekaligus daya juang para karakternya. Plot-nya sederhana, bagaimana bertahan hidup di tengah pegunungan Andes yang setiap malam suhunya selalu turun, namun eksekusinya yang detail, membuat penonton sungguh terlarut dalam drama mereka.
Chemistry antar pemain juga sangat baik, sehingga penonton seperti melihat adegan asli, bukan film. Ditambah pengambilan gambar yang ciamik, membuat penonton ikut menggigil dan merasakan putus asa. Ada beberapa humor diselipkan dalam beberapa adegan, namun pas dan tidak merusak keprihatinan kita terhadap mereka.
Society of The Snow memang membawa misi tersendiri, bagaimana yang selamat, dapat menceritakan perjuangan mereka. Sehingga kita dapat melihat, bahkan ikut berempati tentang perjuangan hidup dan cara mereka mengatasi ketidakberdayaan. Film dengan judul asli La Sociedad de la Nieve dapat kamu saksikan di Netflix.