Beberapa hari yang lalu, manga shounen populer Boku no Hero Academia telah resmi berakhir. Pada 1 Juli lalu, manga ini meliris chapter 426. Sebelum dirilis, bocoran mengenai chapter ini terkuak di media sosial.
Bocoran itu memperlihatkan bagaimana keluarga Todoroki mendapatkan 'reuni' di mana momen itu menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu penggemar.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Enji Todoroki alias Endeavour dibenci oleh anak-anaknya. Hal itu terjadi karena dia memperlakukan anak-anaknya dengan buruk, kecuali Natsuo Todoroki yang jarang berinteraksi dengannya.
Sebab Natsuo paling jarang diperlakukan buruk, penggemar berpikir bahwa Endeavour masih disayangi dan dihormati oleh putra ketiganya itu.
Namun, nyatanya tak demikian sebab Natsuo-lah yang paling membenci Endeavour daripada kedua putranya yang lain. Lantas, apa alasan di balik kebencian yang begitu mendalam itu?
Mengapa Natsuo sangat membenci Endeavour?
Natsuo sangat peduli kepada seluruh anggota keluarganya. Itulah alasan mengapa kebenciannya terhadap ayahnya tak mampu terbendung. Dia tak kuasa melihat bagaimana sang ayah memperlakukan saudara-saudaranya dengan buruk.
Terlebih lagi, dia mewarisi Frost Quirk milik ibunya, Rei Todoroki alih-alih Flame Quirk milik ayahnya, seperti tiga saudaranya. Dengan kata lain, dia tak perlu berinteraksi dan belajar dari Endeavour untuk mengendalikan quirk, yang akhirnya membuat dirinya kian 'jauh' dari ayahnya.
Sementara itu, Toya dan Shoto Todoroki yang mewarisi Flame Quirk milik Endeavour tak bisa bebas dari ayahnya. Mereka diajari habis-habisan bagaimana menguasai dan menggunakan Flame Quirk dengan benar. Di setiap kesempatan, mereka selalu dilatih dengan keras oleh ayahnya hingga mereka kerap merasa tengah berada dalam neraka.
Toya sangat mengagumi sang ayah dan terus-menerus ingin dilatih olehnya. Namun, usai Endeavour mengetahui bahwa Flame Quirk membahayakan tubuh Toya, dia tak lagi dibolehkan untuk berlatih oleh ayahnya.
Hal itu membuat dirinya hancur hingga memutuskan untuk berlatih sendiri agar dapat membuktikan diri ke ayahnya. Namun, pilihan itu membuatnya 'mati' di Sekoto Peak, lalu kembali sebagai Dabi.
Di sisi lain, Shoto mewarisi quirk dari ibu dan ayahnya, yang akhirnya membuatnya memiliki dua quirk unik: Half-Cold Half-Hot. Bisa dikatakan bahwa ialah sebuah keberhasilan, sebab itulah yang diharapkan dan dicari oleh Endeavour melalui Marriage Quirk. Oleh karena itu, fokus Endeavour sepenuhnya tertuju pada Shoto, yang membuat Toya merasa iri kepada adiknya itu.
Dari sini, sebagian penggemar mungkin berpikir bahwa Natsuo mendapat perlakuan baik dari Endeavour karena tak pernah merasakan pelatihan mengerikan. Namun, di situlah sebenarnya letak kesalahan hubungannya dengan sang ayah.
Meskipun Toya dan Shoto membenci Endeavour pada akhirnya, setidaknya mereka pernah memiliki waktu bersama yang dipenuhi dengan cinta, tak seperti dirinya yang sangat jarang menghabiskan waktu bersama ayahnya.
Di masa lalu, Natsuo sangat mendambakan kasih sayang dari Endeavour hingga dia sering berusaha untuk mendapatkan perhatiannya. Sayangnya, dia tak pernah benar-benar diperhatikan sebab ayahnya terlalu fokus dengan Shoto dan mengabaikan anak-anaknya yang lain.
Pada saat itu, dia berusaha untuk tetap tegar demi Toya yang amat mengagumi ayahnya. Namun, semua itu perlahan runtuh ketika Toya meninggal dunia.
Usai kematian Toya, Natsuo hanya bisa menghabiskan waktu bersama saudara perempuannya, Fuyumi, sebab ibunya masuk ke rumah sakit dan Shoto terpaksa berlatih.
Akibatnya, dia merasa sangat kesepian, yang akhirnya berkembang menjadi kebencian. Dia menganggap bahwa Endeavour telah membuat hubungan keluarga mereka terpecah-pecah. Itulah mengapa kebenciannya terhadap ayahnya tak lagi bisa dipadamkan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS