Bloody Axe Wound (2024) adalah film garapan sutradara sekaligus penulis naskah, Matthew John Lawrence. Film bergenre thriller, komedi ini dibintangi oleh sederet bintang berbakat seperti Molly Brown, Jeffrey Dean Morgan, dan Billy Burke.
Film ini berlatar di kota kecil bernama Clover Falls, di mana Abbie dan ayahnya, Roger Bladecut bebas berkelana melakukan serangkaian pembunuhan sadis, merekamnya dan menjualnya kepada pelanggan.
Di aksi pembunuhannya yang sekian, Abbie bertemu target yang sepadan. Target yang gagal dibunuhnya itu pada akhirnya membuatnya menjadi dilema dan bertanya-tanya apakah tradisi keluarganya perlu diubah?
Ulasan Film Bloody Axe Wound
Bloody Axe Wound termasuk film thriller yang bisa dirasakan, lur! Gimana tuh maksudnya? Jadi, film ini pada dasarnya bercerita tentang serial killer alias pembunuh berantai. Di mana si tokoh pembunuhnya punya rangkaian metode sadis untuk mengeksekusi korban-korbannya.
Nah, sampe situ bisa paham kan kalau film ini menyuguhkan sederet adegan pembunuhan brutal yang saya pribadi kadang terpaksa merem, merasa gak kuat dengan kebrutalannya.
Tapi, bukan itu sih satu-satu alasan yang membuat film ini bisa dirasakan. Lantas apa sih? Ya, kalau menurut saya sih, karena adanya detail-detail yang mengagumkan.
Sineas film ini menurut saya termasuk yang niat soal urusan detail. Pasalnya, detail visual pada sederet adegan gore di film ini dibuat dramatis brutal. Misal, pada adegan kepala korban ditekan di atas penggorengan.
Nah, detail yang ditampakkan bukan sekadar kulit melepuh karena luka bakar, melainkan kulit yang meleleh layaknya keju mozarella yang dipanaskan.
Dan menurut saya, adegan gore yang didramatisir sedemikian itulah yang membuat kesan kesadisan pada film ini kian menendang. Kalau soal darah ngocor udah pasti ada di tiap babak, lur!
Adegan eksekusinya pun dijamin ampuh buat kalian pada merem sewaktu menyaksikannya. Berasa banget, sih!
Nah, yang membuat film ini unik yakni konsep ceritanya yang gak umum. Latar tempatnya, ditempatkan di sebuah kota antah berantah.
Polisi ada dan aparat penegak hukum lainnya ada. Namun, konten pembunuhan yang diperjualbelikan oleh si pembunuh di film ini justru digemari dan gak ditangkap, lho!
Intinya, si pembunuh melenggang santai mengeksekusi korban lalu merilisnya terbuka untuk publik. Aneh sih, tapi saat disimak gak bikin eneg juga!
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI