Baru-baru ini, dunia K-Pop tengah diramaikan oleh perdebatan sengit di kalangan netizen terkait kemiripan konsep foto teaser antara boy group SEVENTEEN dan VANNER.
SEVENTEEN, yang tengah bersiap untuk comeback dengan album penuh kelima mereka bertajuk 'Happy Burstday' pada 26 Mei mendatang, merilis konsep foto 'New Burstday' yang menampilkan nuansa gelap dan berani, lengkap dengan elemen seperti api, luka, rantai, dan aksesori logam.
Namun, kemunculan foto tersebut justru menuai kritik karena dinilai sangat mirip dengan konsep album 'Burn' milik VANNER yang dirilis pada September 2024.
VANNER, yang kala itu mempromosikan lagu utama mereka 'Automatic,' memperkenalkan konsep 'Spark Start' yang menggabungkan tema api dengan elemen visual seperti luka, rantai, serta busana dan pencahayaan yang bold.
Hal tersebut membuat netizen bertanya-tanya apakah SEVENTEEN benar-benar menggunakan konsep VANNER sebagai referensi tanpa memberikan kredit, seperti dilansir Koreaboo pada Sabtu (10/5/2025).
Salah satu foto yang paling banyak diperbincangkan adalah milik Wonwoo dari SEVENTEEN. Ia terlihat mengenakan kaus tanpa lengan berwarna abu-abu kehitaman dengan motif api, lengkap dengan rantai perak dan cincin di jari—gaya yang sangat mirip dengan yang dikenakan oleh Yeonggwang dari VANNER.
Tidak hanya dari segi busana, tetapi juga dari komposisi foto, efek pencahayaan, dan riasan wajah yang menampilkan efek "wajah tersayat" membuat netizen menyebutnya sebagai bentuk plagiarisme visual.
Kritik pun mengarah ke agensi SEVENTEEN, Pledis Entertainment, yang kini berada di bawah naungan HYBE. Banyak komentar pedas bermunculan, mulai dari, "Pledis masih bertingkah seperti agensi kecil meski sudah di bawah HYBE," hingga, "Sejak SEVENTEEN pindah ke HYBE, masalah tidak ada habisnya."
Bahkan beberapa penggemar SEVENTEEN (CARAT) ikut menyuarakan kekecewaan mereka dan meminta agar agensi memberikan klarifikasi atau permintaan maaf resmi jika benar ada unsur penjiplakan, walau sekadar kemiripan tidak disengaja.
Namun, tak sedikit pula fans yang membela SEVENTEEN. Dikutip dari Pink Villa pada Sabtu yang sama, sejumlah CARAT menganggap bahwa kesamaan tema seperti api, rantai, atau makeup dramatis adalah hal yang umum dalam dunia K-Pop.
Mereka menunjukkan bahwa SEVENTEEN sebelumnya juga pernah menggunakan konsep serupa dalam comeback 'Attacca' tahun 2021, serta album 'Face the Sun' di tahun 2022. Bahkan Vernon, salah satu anggota SEVENTEEN, pernah merilis mixtape 'Black Eye' dengan tema yang juga menggunakan visual elemen api.
Seorang penggemar bahkan berkata, "Sejak kapan konsep jadi hak milik grup? Kalau favorit kamu dari generasi 4 berpikir mereka yang memulai semuanya, sayang sekali—karena generasi 1 sampai 3 sudah lebih dulu melakukannya."
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari HYBE maupun Pledis terkait tuduhan tersebut. Di sisi lain, nasib VANNER pun menjadi perhatian.
Melansir dari Allkpop, grup tersebut dikabarkan akan mengakhiri kontraknya dengan agensi debut mereka, VT Entertainment, serta manajemen promosi KLAP Entertainment di akhir Mei ini. Masa depan VANNER pasca kontrak masih belum pasti.
Perdebatan ini menjadi cerminan betapa sensitifnya isu orisinalitas di dunia hiburan Korea Selatan, khususnya dalam K-Pop. Di satu sisi, kreativitas memang perlu dijaga, namun di sisi lain, kemiripan visual bukanlah hal yang asing mengingat banyaknya grup yang berbagi tim kreatif, referensi global, dan tren yang mirip.
Yang jelas, transparansi dari agensi dan penghormatan terhadap karya seniman lain tetaplah penting dalam menjaga integritas industri ini.
Bagaimana menurutmu mengenai kemiripan konsep foto kedua boy group tersebut?