Laporan terbaru dari Warner Bros. mengungkap rencana untuk merilis belasan film setiap tahunnya. Warner Bros. sendiri merupakan salah satu dari sedikit studio besar era lama Hollywood yang masih bertahan.
Warner Bros. berada di bawah naungan Warner Bros. Discovery, yang juga merupakan induk dari HBO.Karena itu, banyak film produksi mereka yang didistribusikan melalui HBO Max.
Tahun ini, HBO juga melakukan rebranding, dengan platform streaming-nya kembali menggunakan nama HBO Max.
Dalam panggilan investor terbarunya, Warner Bros. mengumumkan rencana ambisius untuk memperluas jumlah film yang dirilis di bioskop setiap tahun.
Menyadur laporan dari Deadline pada Sabtu (9/8/2025), CEO David Zaslav mengungkap bahwa mereka kini menargetkan untuk merilis 12 hingga 14 film layar lebar tiap tahun.
Jumlah itu merupakan film dari keempat label utama mereka, yaitu 1–2 film produksi Warner Bros. Pictures, 1–2 film dari DC Studios, 3–4 rilisan New Line Cinema, serta 1–2 film dari Warner Bros. Animation.
Kesuksesan Warner Bros. sepanjang 2025 tak hanya datang dari box office. Perusahaan juga berhasil menambah 3,4 juta subscriber platform streaming.
Perolehan tersebut menjadi faktor yang turut mendorong kenaikan pendapatan sebesar 8 persen, dengan total pendapatan mencapai 2,8 miliar dolar AS (dan EBITDA yang disesuaikan sebesar 293 juta dolar AS).
Lonjakan ini sebagian besar dipicu oleh layanan iklan HBO Max serta ekspansi platform tersebut ke lebih banyak pasar internasional.
Kabar ini muncul tak lama setelah Warner Bros. mengumumkan restrukturisasi besar-besaran awal tahun ini. Berdasarkan laporan bulan Juni, studio tersebut akan dipecah menjadi dua perusahaan publik terpisah.
Salah satu akan menjadi Streaming & Studios yang dipimpin langsung oleh David Zaslav, sementara unit lainnya bernama Global Networks akan berada di bawah kepemimpinan Gunnar Wiedenfels.
Update terbaru dari Warner Bros. menegaskan arah besar yang akan ditempuh perusahaan menjelang masa depan pasca-pemisahan unit bisnis.
Meski Global Networks diperkirakan akan menghadapi tantangan tersendiri, Warner Bros. Discovery: Streaming & Studios justru bersiap melangkah ke depan dengan strategi yang lebih berfokus pada perilisan film di bioskop.
Kabar ini pun datang di saat Warner Bros. tengah menikmati masa jayanya di kancah box office dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah merilis Barbie pada 2023, studio ini terus mencetak hit demi hit sepanjang 2025 lewat A Minecraft Movie, Sinners, Final Destination: Bloodlines, hingga Superman.
Film Superman terbaru yang dibintangi David Corenswet dibuka dengan kisah Clark Kent, seorang reporter Metropolis yang diam-diam menyembunyikan identitasnya sebagai Superman.
Saat ketegangan antar negara adidaya meningkat dan keberadaan para metahuman mulai dipertanyakan, Superman bekerja sama dengan jurnalis Lois Lane, Mr. Terrific, Hawkgirl, dan Guy Gardner.
Ancaman datang dari dalam dan luar Bumi, termasuk manipulasi miliarder teknologi yang juga membenci Superman, Lex Luthor.
Dengan kekuatan dan sumber daya besar yang ia miliki, Luthor berupaya meyakinkan pejabat pemerintah AS, media, dan publik Amerika untuk meragukan, menolak, dan bahkan takut terhadap niat sebenarnya Superman di Bumi.
Saat kepercayaan publik mulai runtuh, Superman harus menentukan sosok pahlawan seperti apa yang ingin ia wujudkan, berdasarkan warisan Krypton miliknya atau nilai-nilai kemanusiaan yang ia pelajari selama hidup di Bumi.
Superman menjadi judul perdana DCU untuk layar lebar dan merupakan satu-satunya film produksi DC Studios yang dirilis tahun ini. Untuk tahun 2026, dua judul yang sudah masuk dalam daftar adalah Supergirl dan Clayface.
Sementara tahun 2027 dijadwalkan menjadi momen perilisan The Batman Part II. Saat ini proyek sekuel tersebut siap masuk tahap produksi setelah serangkaian penundaan.
Meski berada di luar kontinuitas utama DCU, The Batman Part II tetap dihitung sebagai bagian dari proyek DC Studios.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS