Pengadilan Seoul resmi menolak permintaan untuk pemblokiran dari perilisan The Echoes of Survivors: Inside Korea's Tragedies, serial dokumenter lanjutan untuk In the Name of God: A Holy Betrayal (2023) yang mengulas terkait sekte agama di Korea.
Penolakan tersebut alhasil membuat The Echoes of Survivors: Inside Korea's Tragedies berhasil tetap melakukan penayangan mereka sesuai jadwal, yakni 15 Agustus pukul 14.00 WIB.
Pengadilan Distrik Barat Seoul pada Kamis (14/8/2025) telah menolak permohonan perintah pengadilan yang diminta oleh Christian Gospel Mission (JMS) serta para mantan anggotanya yang meminta agar dokumenter tersebut dibatalkan tayang.
JMS mengajukan permohonan perintah pengadilan tersebut pada 29 Juli lalu dengan klaim bahwa program itu hanya membahas informasi palsu yang bertujuan untuk mencemarkan nama baik kelompok tersebut.
Korea JoongAng Daily pada Kamis (14/8/2025), melaporkan bahwa MBC dan Netflix telah menepis pernyataan itu dengan mengungkapkan bila serial dokumenter tersebut dibuat berdasarkan fakta dan digarap untuk kepentingan publik.
Pada 2023, warganet di kancah global dikejutkan dengan informasi begitu banyak sekte agama di Korea Selatan serta berbagai kelakuan hingga tindak kriminal yang dilakukan oleh pemimpinnya setelah dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal resmi tayang.
Di antara pengungkapan yang paling menghebohkan yakni mengenai tuduhan bahwa pemimpin JMS yang berusia 80 tahun bernama Jeong Myeong-seok sudah melakukan tindak pelecahan seksual terhadap banyak pengikutnya.
Pada Januari 2025, ia bahkan langsung dijatuhi hukuman 17 tahun penjara oleh Mahkamah Agung atas 23 dugaan pelecehan seksual terhadap banyak korban.
Jeong juga diminta untuk tetap mengenakan alat pelacak elektronik selama 15 tahun dan dilarang mengambil pekerjaan apapun selama 10 tahun di lembaga-lembaga yang berhubungan dengan anak-anak, remaja, atau penyandang disabilitas.
Pada April 2025, ia telah didakwa lagi atas tuduhan yang sama yang turut melibatkan korban lain dan persidangannya masih berlangsung.
Di sisi lain, The Echoes of Survivors: Inside Korea's Tragedies akan menjadi sebuah serial baru yang merekam tuduhan lebih lanjut dari para korban JMS yang kini mau membeberkan kisah mereka ketika mengalami kerugian sekunder setelah In the Name of God: A Holy Betrayal resmi tayang di Netflix.
Serial dokumenter tersebut juga akan menghadirkan perjuangan dari para penyintas tragedi lainnya, tak hanya membahas mengenai sekte agama, tapi seperti kasus pembunuhan berantai Keluarga Chijon dan keruntuhan dari Sampoong Department Store.
Cho Sung-hyun sebagai sutradara serial itu telah lama menuturkan keinginannya untuk melanjutkan dokumenter itu meski sempat mendulang banyak kontroversi sejak penayangan musim pertama.
Dilansir dari hasil wawancara bersama radio MBC pada Maret 2023, Cho Sung-hyun ingin meneruskan serial dokumenter itu usai menemukan informasi bahwa banyak orang memutuskan keluar sekte setelah menonton serial tersebut.
Pada musim pertama, In the Name of God: A Holy Betrayal membahas mengenai fakta di balik empat sekte sesat terkemuka di Korea Selatan.
Kasus pimpinan empat sekte itu turut menampilkan sejumlah potongan klip berita di televisi, dan sejumlah kesaksian dari para korban yang diulas dalam bentuk wawancara.
"Saya menyadari terdapat kontroversi mengenai konten seksual, tetapi yang terpenting yakni semua hal itu adalah benar adanya. Sulit bagi kami dalam mencari kesaksian para korban karena ceritanya yang sangat traumatis," tutur Cho Sung-hyun.
Sang sutradara bahkan mengklaim bahwa apa yang ditampilkan dalam serial hanya 1/10 dari kejadian yang benar-benar terjadi.
Serial bertajuk The Echoes of the Survivors akan tayang mulai 15 Agustus 2025 di Netflix.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS