Pertama Kali Pasca Penjarahan: Uya Kuya Syok Lihat Kondisi Rumahnya

Hikmawan Firdaus | Rahmah Nabilah Susilo
Pertama Kali Pasca Penjarahan: Uya Kuya Syok Lihat Kondisi Rumahnya
Tangkapan layar momen pertama kali Uya Kuya masuk ke rumah yang satu bulan lalu dijarah (Youtube/Uya Kuya TV)

Presenter sekaligus anggota DPR RI non-aktif, Uya Kuya, kembali menyita perhatian publik setelah dirinya bersama sang istri, Astrid Khairunnisha (Astrid Kuya), akhirnya mengunjungi rumah mereka di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. 

Ini menjadi momen pertama kali mereka datang kembali ke rumah tersebut sejak insiden penjarahan yang terjadi pada Sabtu malam, (30/8/2025).

Kedatangan keduanya terekam dalam unggahan video terbaru di kanal Uya Kuya TV yang dipublikasikan pada Senin, (29/9/2025). Dalam video itu, Uya dan Astrid tampak menyusuri setiap sudut rumah yang kini porak-poranda. 

Ruangan kosong, dinding penuh coretan, perabotan hilang, dan suasana sunyi menggantikan tawa dan kehangatan yang dulu mengisi rumah tersebut.

Penjarahan terjadi usai beredarnya video kontroversial yang memperlihatkan Uya Kuya berjoget di dalam gedung DPR RI. Aksi itu memicu reaksi keras dari publik. Walaupun Uya telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, sebagian massa tetap tersulut emosi hingga nekat menyerbu rumah pribadinya.

Dalam video tersebut, Astrid Kuya tampak tak kuasa menahan air mata. Ia terdiam cukup lama saat memasuki kamar yang dahulu dihuni anak-anaknya.

Sementara itu, Uya terlihat menahan emosi ketika memperlihatkan sisa-sisa barang yang berserakan. Ia menyebut bahwa dirinya masih bisa ikhlas jika barang-barang pribadinya dirusak atau dijarah, namun merasa sangat terpukul karena barang-barang kenangan keluarga ikut hilang.

“Silakan maki saya, fitnah saya, hina saya. Tapi jangan hina keluarga saya, jangan sentuh anak-anak saya,” ujar Uya dalam video tersebut. 

Ia melanjutkan, “Barang saya dijarah, saya bisa ikhlaskan. Tapi bagaimana dengan barang mertua saya? Barang karyawan saya? Barang anak-anak saya yang mereka kumpulkan dari hasil kerja keras mereka sendiri?”

Bagi Uya, yang paling menyakitkan adalah hilangnya barang-barang milik mertuanya, karyawan, dan peninggalan masa kecil anak-anaknya.

Tak hanya itu, Uya juga memperlihatkan momen saat ia melakukan video call dengan Cinta dan Nino, anak-anaknya, untuk menunjukkan kondisi kamar mereka. 

Suasana emosional semakin terasa ketika mereka menyadari bahwa sebagian barang yang hilang adalah hasil kerja keras dan tabungan mereka sendiri.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak