Tuai Banyak Pujian, Serial Ballard Dikonfirmasi Lanjut ke Season 2

Sekar Anindyah Lamase | Raysazahra A.M
Tuai Banyak Pujian, Serial Ballard Dikonfirmasi Lanjut ke Season 2
Serial Ballard (Prime Video)

Spin-off Bosch berjudul Ballard akan kembali untuk season kedua. Serial yang dibintangi oleh Maggie Q pertama kali tayang awal tahun ini dan langsung mendapat pujian dari penonton maupun kritikus.

Menyadur laporan dari Deadline pada Selasa (7/10/2025). Ballard telah resmi mendapat pembaruan untuk season 2. Namun, kabar ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan mengingat Ballard terbukti menjadi salah satu tayangan yang stabil performanya di Prime Video sejak penayangan perdananya.

Season pertamanya bahkan meraih predikat Certified Fresh dengan rating 100% di Rotten Tomatoes, dengan para kritikus memuji Ballard sebagai serial crime layak disejajarkan dengan Bosch.

Ballard disebut berani dalam mengulik isu-isu yang diangkatnya, menyoroti sisi lain dari sistem peradilan yang kerap memberi dampak besar pada perempuan.

Serial ini tak hanya menarik bagi para penggemar Bosch, tetapi juga dapat dinikmati oleh siapa pun yang menyukai genre kriminal, dengan alur yang memadukan cold cases dan konspirasi bersama kisah kehilangan, trauma, serta duka yang terasa begitu manusiawi.

Ballard tayang perdana di Prime Video pada 9 Juli dan langsung mendominasi platform tersebut hingga menempati posisi teratas dalam daftar tayangan populer.

Diketahui serial ini berhasil mencatat lebih dari 2,5 miliar menit tontonan di Amerika Serikat selama bulan Juli, serta secara konsisten masuk dalam daftar Top 10 mingguan Nielsen untuk tayangan orisinal streaming.

Bahkan, Ballard mencatat prestasi mengesankan dengan menempati peringkat keempat, meraih lebih dari 619 juta menit tontonan selama minggu yang berakhir pada 21 Juli.

Proyek Ballard sendiri diumumkan pada 2023 sebagai pengembangan terbaru dari Bosch. Serial ini dibuat oleh Michael Alaimo dan Kendall Sherwood, dengan penulis Michael Connelly sebagai co-creator sekaligus produser eksekutif.

Ceritanya terinspirasi dari seri novel Renée Ballard karya Connelly, termasuk The Late Show (2017), The Dark Hours (2021), dan Desert Star (2022).

Ballard diproduseri secara eksekutif oleh Connelly, Henrik Bastin, Michael Alaimo, Kendall Sherwood, Trish Hofmann, Jet Wilkinson, dan Melissa Aouate.

Jasmine Russ menjabat sebagai co-executive producer, bersama Jamie Boscardin Martin, Trey Batchelor, dan Theresa Snider.

Sebelum Ballard dirilis, Maggie Q sempat membagikan pengalamannya selama bekerja dalam serial tersebut.

Hal yang paling saya banggakan dari mereka bukan hanya kemampuan akting dramatisnya, tetapi juga bagaimana mereka bisa menemukan sisi ringan, senyum, dan humor di tengah cerita. Itu yang menurut saya membuat serial ini begitu istimewa, karena kamu tidak bisa membahas topik seberat ini dan membiarkannya terasa muram sepanjang waktu,” ujar Maggie Q.

Para detektif yang menjadi konsultan kami bercerita bahwa mereka harus memiliki selera humor dalam keseharian pekerjaan mereka, karena itu satu-satunya cara untuk bertahan. Dan saat saya melihat rekan-rekan saya di layar, saya tahu mereka berhasil menampilkan hal itu dengan sangat indah,” tambahnya.

Season pertama Ballard menampilkan Detektif Renée Ballard yang dalam usahanya memburu seorang pembunuh berantai justru menemukan adanya konspirasi di tubuh kepolisian.

Ballard kini memimpin unit kasus dingin baru di Divisi Perampokan dan Pembunuhan (RHD) Departemen Kepolisian Los Angeles di bawah pengawasan Letnan Robert Olivas (Ricardo Chavira).

Ia kembali membuka sejumlah kasus pembunuhan lama dengan harapan dapat menemukan pelaku bersama timnya yang terdiri dari Petugas Cadangan Ted Rawls (Michael Mosley), mantan perwira Samira Parker (Courtney Taylor), serta beberapa relawan seperti detektif pensiunan Thomas Laffont (John Carroll Lynch), magang hukum Martina Castro (Victoria Moroles), dan peneliti genealogi intuitif Colleen Hatteras (Rebecca Field).

Dengan sumber daya yang terbatas serta sikap bermusuhan dari sejumlah rekan laki-laki di kepolisian, proses penyelidikan menjadi semakin sulit.

Meski begitu, Ballard memiliki tim yang solid dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan mereka. Sesekali, Harry Bosch (Titus Welliver) juga turun tangan membantu mengisi celah dalam penyelidikan.

Namun semakin jauh ia menggali sejumlah kasus tak terpecahkan itu, semakin jelas pula baginya bahwa beberapa pembunuhan tampaknya saling berkaitan dan apa yang ia ungkap bisa menjadi bukti kuat adanya korupsi di dalam kepolisian.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak