Makna Film Ozora Menurut Chicco Jerikho: Suara Harapan dan Perlawanan

Hayuning Ratri Hapsari | Natasya Regina
Makna Film Ozora Menurut Chicco Jerikho: Suara Harapan dan Perlawanan
Chicco Jerikho [Instagram/chicco.jerikho]

Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel menjadi salah satu tayangan yang paling dinanti akhir tahun ini.

Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap isu penyalahgunaan kekuasaan, kehadiran film ini dinilai tepat waktu.

Apalagi dengan keterlibatan aktor berkaliber seperti Chicco Jerikho, yang menegaskan bahwa cerita dalam film tersebut bukan hanya hiburan semata, melainkan refleksi sosial yang perlu disuarakan.

Chicco Jerikho Bangga Terlibat dalam Film Bertema Kritik Sosial

Chicco mengaku merasa terhormat bisa menjadi bagian dari karya garapan sutradara Anggy Umbara ini. Baginya, Ozora membawa pesan kuat yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Menurut Chicco, film ini tidak sebatas menyajikan kisah tragis, tetapi juga menghadirkan peringatan bagi siapa pun yang merasa bisa bertindak semena-mena karena kekuasaan.

"Menurut aku film ini sangat penting ya. Film ini adalah suara, sebuah harapan. Bahwa kita tidak bisa semena-mena menggunakan kekuasaan," ujar Chicco dalam jumpa pers di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, dikutip dari Suara.com.

Sebagai informasi, Ozora mengangkat tema mengenai penyalahgunaan wewenang di lingkungan sosial kelas elit—isu yang beberapa tahun terakhir menjadi perhatian publik.

Film sebagai Media Kritik: “Simbol Perlawanan”

Chicco menilai film merupakan salah satu media kritik yang kuat, terutama ketika menyentil pihak-pihak yang merasa kebal hukum.

"Film ini simbol perlawanan untuk orang yang abuse of power," tegas suami Putri Marino tersebut.

Dengan karakter tertentu dan konflik yang intens, Ozora tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan ketimpangan sosial yang masih terjadi.

Beban Emosional saat Memerankan Ayah Korban Penganiayaan

Chicco memerankan karakter Jonathan, ayah dari David Ozora yang harus menerima kenyataan bahwa putranya koma akibat penganiayaan brutal.

Ia mengaku, ini adalah salah satu peran paling berat secara emosional.

Sebagai seorang ayah di kehidupan nyata, Chicco harus menyelami perasaan terdalam seorang orang tua yang melihat anaknya tak berdaya.

"Saya seorang ayah. Saya enggak mengerti gimana perasaannya ketika jadi Jo pada saat itu. Akhirnya saya benar-benar merasakan ketika saya berperan sebagai Jo,” katanya.

Chicco bahkan membayangkan jika kejadian tersebut menimpa putrinya sendiri, Surinala. Hal itu membuat proses pendalaman karakter semakin menguras emosi.

"Rasa itu bukan akting. Saya ngerasa, gimana kalau itu sampai terjadi sama anak saya? Apa yang akan saya lakukan?” imbuhnya, lirih.

Adaptasi dari Kasus Mario Dandy vs David Ozora

Film Ozora merupakan adaptasi langsung dari kasus penganiayaan keji yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap David Ozora, kejadian yang mengguncang Indonesia sepanjang tahun 2023.

Dalam film, karakter David digambarkan sebagai Wareng (Muzakki Ramdan), korban yang koma akibat tindakan brutal seorang pemuda bernama Dennis.

Sementara itu, Chicco berperan sebagai ayahnya yang berjuang membawa kasus tersebut ke jalur hukum.

Deretan Pemain dan Jadwal Rilis

Selain Chicco Jerikho dan Muzakki Ramdan, film ini juga dibintangi sejumlah aktor papan atas seperti:

  • Erdin Werdrayana
  • Tika Bravani
  • Donny Damara
  • Annisa Kaila
  • Mathias Muchus

Mengutip informasi dari 21cineplex, Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel akan tayang pada 4 Desember 2025. Sudah tak sabar menyaksikan film ini?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak