Gelato dipercaya lebih sehat daripada es krim biasa pada umumnya. Tekstur gelato yang lebih lembut juga membuat es krim khas Italia ini banyak penggemarnya.
Namun demikian, sebaiknya hindari mengonsumsi gelato terlalu sering hingga setiap hari. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes. Kenapa bisa begitu? Yuk simak penjelasan berikut!
Berikut ini terdapat kandungan nutrisi dalam satu porsi atau sekitar 70 gram gelato, melansir Eat This Much.
- Total lemak: 4 gram
- Lemak jenuh: 2 gram
- Natrium: 0,511 gram
- Karbohidrat: 22 gram
- Gula: 18 gram
- Serat: 0 gram
- Protein: 1,5 gram
- Kalsium: 0,07 gram
Mengutip Healthline, Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa gelato mengandung lemak yang lebih rendah daripada es krim biasa. Hal tersebut lantaran prosses pembuatan gelato asli yang memakai susu dan sedikit cream.
Lebih lanjut, kandungan udara yang terdapat dalam gelato juga lebih sedikit. Kondisi inilah yang membuat gelato mempunyai tekstur yang lebih lembut dan padat dibandingkan es krim biasanya.
Namun demikian, FDA memasukkan gelato ke dalam daftar makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi terlalu sering. Pasalnya, gelato mengandung gula dan kalori yang tergolong cukup tinggi. Melansir Klikdokter, hal senada diungkapkan oleh dr. Valda Garcia bahwa makanan dengan kandungan gula tinggi dapat memicu penyakit diabetes.
“Mengonsumsi gelato berlebihan bisa meningkatkan risiko diabetes. Harus tetap diingat untuk konsumsi makanan dengan gizi seimbang lainnya. Jangan terlalu berlebihan konsumsi gelatonya,” jelas dr. Valda.
Bagi penggemar gelato disarankan untuk makan gelato paling banyak 2 sampai 3 kali dalam sebulan. Perlu diingat, jika hari ini sudah makan gelato, maka sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang manis lainnya. Selain itu, jangan lupa untuk rutin berolahraga dan makan makanan bergizi untuk menjaga kesehatan.
Demikianlah penjelasan mengenai risiko mengonsumsi gelato terlalu sering yang dapat memicu penyakit diabetes. Semoga bermanfaat.
