Poliosis: Kelainan Genetik Bak Rambut Kekinian

Hernawan | Lintang Larissya
Poliosis: Kelainan Genetik Bak Rambut Kekinian
Ilustrasi Rambut Panjang (Pixabay/Pexels)

Anda pasti sudah sering melihat rambut bagian depan (poni) yang memiliki warna lebih terang daripada rambut bagian belakang. Rambut bagian depan tersebut dibleaching atau diberi warna kekinian.

Model rambut ini mulai meledak setelah dipopulerkan oleh Jennie BLACKPINK dalam era 'How You Like That'. Sebelumnya 'gaya' rambut ini pernah dimiliki oleh Johnny Depp dalam karakternya di film 'Sweeney Todd'.

Ternyata, ada kelainan genetik yang memiliki hasil serupa tanpa harus melakukan rombak pada rambut.

Poliosis adalah kelainan genetik yang terjadi karena kurangnya pigmen pada bagian kulit rambut yang disebut dengan melanin di folikel rambut. Poliosis berasal dari bahasa Yunani "pilios", yang berarti "abu-abu".

Kondisi ini menyebabkan warna belang pada beberapa helai rambut. Tidak hanya di bagian depan saja, poliosis dapat terjadi di beberapa bagian rambut lain seperti di bagian belakang ataupun di tengah. Kondisi ini juga dapat memengaruhi area rambut yang berbulu, termasuk alis dan bulu mata.

Poliosis dapat muncul secara tiba-tiba di segala usia. Ada pula yang memilikinya sejak lahir. Kondisi ini tidak berbahaya, namun poliosis juga dikaitkan dengan berbagai masalah medis lainnya. Beberapa di antaranya berbahaya dan beberapa diantaranya tidak.

Ahli mengatakan hal-hal yang menyebabkan poliosis termasuk genetik, penyakit autoimun, dan kerusakan pada folikel rambut.

Seseorang dapat terkena poliosis akibat penggunaan obat-obatan tertentu seperti penggunaan antibiotik kloramfenikol dan obat antikanker cetuximab, atau mengembangkan kondisi lain, seperti gangguan peradangan.

Ada pula banyak laporan yang mengatakan tiba-tiba mengalami poliosis karena tekanan psikologis, rasa sakit, atau penyakit yang ekstrem.

Menyadur healthline, beberapa kondisi medis ini terkadang dapat terjadi bersamaan dengan poliosis :

  • Vitiligo

Hilangnya pigmen dari kulit menyebabkan perubahan warna kulit yang tidak merata.

  • Alopecia Araeta

Rambut rontok sebagian besar terjadi di kulit kepala.

  • Tuberous Sclerosis

Pertumbuhan berlebih sel di berbagai organ dan jaringan tubuh.

  • Vogt-Koyanagi-Harada, sindrom Allezandrini, and sindrome Waardenburg

Penyakit langka yang menyebabkan perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut, disertai dengan masalah neurologis, penglihatan, dan pendengaran.

Oleh karena itu, apabila poliosis muncul untuk yang pertama kalinya di diri Anda, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak