Perasaan tidak nyaman saat berada di tempat umum adalah hal yang wajar yang dialami oleh beberapa orang, namun ada pula kecemasan yang sangat berlebihan sampai membuat seseorang menghindari situasi atau tempat tertentu. Ada kemungkinan hal itu adalah gangguan kecemasan yang dikenali sebagai agoraphobia.
Merangkum dari Mayoclinic.org, agoraphobia merupakan gangguan kecemasan di mana seseorang merasa takut dan menghindari tempat atau situasi yang menimbulkan kepanikan dan perasaan terjebak, tak berdaya dan malu. Penderitanya merasa takut harus menghadapi dan mengantisipasi situasi- situasi seperti menggunakan transportasi umum, berada di tempat tertutup, menunggu antriean atau berada di keramaian.
Rasa khawatir yang berlebihan ini disebabkan oleh ketakutan tidak dapat mencari jalan keluar atau mencari bantuan saat kecemasan datang. Penderita Agoraphobia sering merasa takut saat harus meninggalkan rumah sendirian. menunggu antrean dengan banyak orang, ketika berada di tempat tertutup ( bioskop, lift bahkan toko kecil).
Semua situasi tersebut menimbulkan kecemasan berlebihan karena adanya kekhawatiran tidak akan bisa melepaskan diri atau meminta bantuan ketika serangan panik muncul, kejadian yang membuat tak berdaya juga situasi yang memalukan.
Penderita agoraphobia dapat menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
- Rasa takut dan kecemasan hampir selalu diakibatkan oleh suatu situasi tertentu.Kecemasan yang dialami jauh lebih besar dari bahaya sebenarnya yang dihindari.
- Selalu membutuhkan teman atau pendamping untuk pergi ke suatu tempat dan merasa sangat tertekan saat berusaha mengatasinya .
- Adanya rasa tertekan dan masalah-masalah sosial, pekerjaan dan area hidup yang lain akibat kecemasan yang dialami.
- Phobia dan tindakan menghindari situasi yang ditakuti ini berlangsung setidaknya selama enam bulan atau lebih.
- Agoraphobia dapat mulai terjadi pada akhir usia remaja menjelang dewasa, biasanya sebelum usia 35 tahun, namun begitu ada juga orang dewasa yang mengalaminya. Penderita agoraphobia lebih banyak dialami wanita dibandingkan pria.
Beberapa hal yang juga bisa menjadi penyebab fakor risiko agoraphobia adalah :
- Adanya riwayat gangguan serangan panik atau phobia-phobia lainnya.
- Reaksi berlebihan terhadap serangan panik .
- Pengalaman traumatik seperti kekerasan dan lain-lain.
- Adanya anggota keluarga pengidap agoraphobia.
Penderita agoraphobia bisa menyebabkan terbatasnya aktivitas yang dijalani oleh penderitanya. Bahkan ada yang sama sekali tak bisa meninggalkan rumah. Hal ini meyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk berkegiatan secara normal dan menjadi tergantung kepada orang lain.
Agoraphobia sering juga dikaitkan dengan depresi, alkohol dan kekerasan dan gangguan kesehatan lain seperti gangguan kecemasan dan gangguan kepribadian.
Tak ada cara pasti untuk mencegah agoraphobia, namun biasanya semakin menghindari hal-hal atau tempat yang membuat takut akan semakin memperbesar kecemasan. Jika dirasakan gejala ketakutan yang masih ringan dapat dicoba untuk mendatangi tempat-tempat yang dirasa aman dan melakukannya berulang-ulang sebagai latihan agar kecemasan tidak menjadi parah.
Jika belum memungkinkan untuk dilakukan sendiri, dapat meminta teman atau anggota keluarga menemani. Dan jika gejala kecemasan tetap ada atau semakin memburuk, segera berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh pengobatan dan perawatan yang diperlukan.