Mengenal Infeksi Menular Seksual Chlamydia: Tak Hanya Aktivitas Seksual, tapi Bisa Ditularkan Lewat Jarum Suntik!

Ayu Nabila | naura shaki
Mengenal Infeksi Menular Seksual Chlamydia: Tak Hanya Aktivitas Seksual, tapi Bisa Ditularkan Lewat Jarum Suntik!
Chlamydia merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual yang dapat menyerang segala usia, terutama pada kaum wanita muda. (freepik)

Hingga saat ini terdapat banyak kasus penyakit yang ditimbulkan oleh hubungan seksual, khususnya hubungan seksual yang tidak bersih atau hubungan seks tanpa pengaman. Terdapat hampir 1 juta orang yang didiagnosa terkena penyakit seksual atau biasa dikenal Infeksi Menular Seksual (IMS).

Infeksi menular seksual menyebarkan virus dan bakteri, lebih dari 30 bakteri, parasit, bahkan virus yang berbeda. Penyakit ini bukan hanya ditularkan melalui hubungan seks saja, tetapi menularnya infeksi ini dapat diakibatkan karena penggunaan jarum suntik yang tidak disterilkan (sering ketika digunakan untuk injeksi obat terlarang).

Ada beberapa penyakit infeksi menular seksual, diantaranya adalah penyakit chlamydia. Chlamydia merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual yang dapat menyerang segala usia, terutama pada kaum wanita muda.Infeksi ini berbahaya karena bakteri ini terkadang tidak menunjukkan gejala awal dan membuat penderita tidak menyadari penyakit tersebut hingga akhirnya akan makin parah.

Chlamydia menyerang wanita sehingga membuat penderita sulit untuk hamil. Hal ini dikarenakan bakteri akan menutup pelepasan sel telur yang akan dibutuhkan untuk pembuahan, atau bisa saja wanita penderita penyakit ini hamil namun akan membahayakan kondisi kehamilannya.

Penyebab Chlamydia

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Bukan hanya melalui hubungan seks, infeksi tersebut bisa juga tertular melalui anal, oral, vagina, dan saling bersentuh alat kelamin. Penyakit ini juga bisa disebabkan dengan sex toys yang tidak dibersihkan dengan benar atau tidak menggunakan alat kontrasepsi baru. Risiko terkena penyakit chlamydia dapat meningkat jika melakukan hubungan seks dengan seseorang berganti pasangan atau, bahkan dengan banyak orang.

Gejala Chlamydia

Penyakit ini pada dasarnya tidak menunjukkan dampak apa pun selama 1-3 minggu. Kebanyakan dari orang-orang mengabaikannya karena dianggap penyakit ini akan segera berlalu. Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi ini jelas berbeda pada kalangan wanita dan pria. Tetapi terdapat karakter umun dari gejala penyakit ini, yaitu saat membuang air kecil akan terasa sakit atau nyeri.

Infeksi ini tidak menimbulkan gejala apa pun pada 50% pengidap pria dan 50% lainnya akan merasakan terjadinya rasa sakit pada testikel atau dapat mengeluarkan cairan putih kental dari ujung penis. Penyakit ini masih sering terjadi dan bisa tertular walau infeksi tersebut sudah tidak ada.

BACA JUGA: Daftar WAGs Jerman yang Akan Dukung Pasangan di Piala Dunia 2022, dari Model Victoria's Secret Hingga Bintang TV Italia

Sekitar 75% wanita tidak mengalami gejala penyakit. Dampak yang paling sering terjadi, yaitu seperti keluarnya darah saat melakukan hubungan seks dan bisa juga sesudah melakukan hubungan seks selain itu akan terjadi keluarnya cairan dari vagina yang tidak biasa. Ada juga beberapa yang mengalami menstruasi yang berlebihan dari biasanya dan mengakibatkan perut bagian bawah terasa sakit.

Pemeriksaan Chlamydia

Pemeriksaan terhadap infeksi ini bisa dilakukan dengan kunjungan ke dokter. Tes ini dilakukan secara tahunan kepada seseorang yang berumur di bawah 25 tahun dan aktif secara seksual. Untuk yang berumur 25 tahun ke atas tes dilakukan setiap tahun kepada seseorang yang sering berhubungan seks lebih dari satu orang atau kepada seseorang yang sebelumnya terjangkit infeksi tersebut.

Jadi, chlamydia adalah suatu penyakit infeksi yang terjadi akibat hubungan seks yang dilakukan oleh seseorang dengan banyak pasangan, infeksi ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Infeksi ini dapat menyerang di segala usia, terutama pada kaum wanita muda.

Selain chlamydia masih terdapat banyak penyakit menular akibat hubungan seksual, maka dari itu kita harus menghindari hubungan seksual yang kotor dan jika memungkinkan dalam hubungan seksual lebih dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi.

Video yang Mungkin Anda Suka.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak