Kacang kedelai termasuk jenis kacang-kacangan yang disukai oleh banyak orang yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Biasanya kacang kedelai diolah menjadi, tempe, tahu, atau susu kedelai. Tapi taukah kamu ternyata masih banyak mitos-mitos kacang kedelai yang membuat masyarakat meragukan manfaatnya?
Kacang kedelai memiliki banyak manfaat seperti menurunkan kolestrol dan menjaga organ dalam tubuh. Tapi ada banyak mitos keliru mengenai kacang kedelai yang beredar sehingga banyak orang yang tidak berani mengonsumsi kacang ini. Menyadur hellosehat dan berbagai sumber, berikut mitos umum tentang kacang kedelai :
1. Bukan sumber protein yang baik untuk tubuh
Mitos yang sering didengar adalah kacang kedelai bukan sumber protein yang baik untuk tubuh. Faktanya, kacang kedelai memberikan protein dalam jumlah banyak dengan kalori yang jauh lebih rendah daripada sumber protein hewani yang tentu saja lebih menyehatkan untuk tubuh. Kedelai memiliki kandungan asam amino yang diperlukan tubuh, kaya akan serat, antioksidan, dan bebas kolesterol. Oleh karena itu, kedelai termasuk sumber protein berkualitas dan memiliki banyak manfaat untuk tubuh
2. Meningkatkan risiko demensia
Mitos kedua yang mungkin pernah kamu dengar yaitu kedelai yang dapat meningkatkan risiko demensia. Faktanya, mitos ini sudah dibantah dengan adanya penelitian terbaru terhadap hubungan antara kedelai dan fungsi kognitif manusia. Hingga saat ini belum ada penelitian yang dapat membuktikan kacang kedelai bisa meningkatkan risiko demensia pada seseorang
3. Mempengaruhi kesuburan wanita
Mitos selanjutnya yaitu mengonsumsi kacang kedelai dapat memengaruhi kesuburan wanita karena terdapat kandungan fitoestrogen yang dapat menyebabkan masalah kesuburan. Padahal mengonsumsi kacang kedelai dengan jumlah yang wajar baik untuk kesehatan reproduksi wanita dan yang menjalani program kehamilan. Bahkan kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai, memiliki kandungan asam folat yang baik untuk mencegah risiko bayi cacat lahir sumsum tulang belakang
BACA JUGA: Masih Sayang Natasha Wilona, Verrel Bramasta Ungkap Alasan Tak Bisa CLBK
4. Ibu hamil harus mengurangi konsumsi kacang kedelai
Ada mitos bahwa wanita yang sedang hamil anak laki-laki harus menghindari kacang kedelai karena kandungan fitoestrogen pada kedelai dicurigai dapat menurunkan kadar testosteron dan menyebabkan perilaku feminin pada anak laki-laki. Fitoestrogen pada kacang kedelai memang bekerja menyerupai estrogen alami dari dalam tubuh, tapi belum ada penelitian yang membenarkan mitos tersebut
5. Kacang kedelai yang sudah diproses dianggap tidak sehat
Mitos kacang kedelai yang satu ini mengatakan bahwa memproses kacang kedelai akan membuang semua nutrisi di dalamnya bahkan dapat menaikkan risiko kanker. Faktanya, kedelai tetap aman dikonsumsi dalam bentuk utuh ataupun diproses. Makanan ini tetap memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh, walaupun dikonsumsi dalam berbagai bentuk
6. Menghindari konsumsi kacang kedelai setelah didiagnosis kanker payudara
Mitos ini berasal dari kesalahpahaman tentang potensi efek fitoestrogen dan kanker yang sensitif terhadap hormon padahal anggapan itu tidak memiliki data yang cukup dari penelitian dengan penderita kanker. Menurut penelitian terhadap orang yang sembuh dari kanker payudara, kedelai tidak menunjukkan efek berbahaya justru bermanfaat sebagai bagian dari pola makan sehat
Itulah beberapa mitos kacang kedelai yang sebenarnya tidak terbukti kebenarannya. Kacang kedelai memiliki banyak manfaat dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga sayang jika tidak dikonsumsi dalam menu makanan sehat. Selama mengonsumsi dengan batas yang wajar dan tidak berlebihan akan memberikan kesehatan untuk tubuhmu. Jadi, tidak perlu ragu mengonsumsi kacang kedelai sebagai makanan menyehatkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.