Jangan Sembarangan! Ini 7 Penyakit yang Bisa Muncul Jika Bayi Sering Dicium

Hayuning Ratri Hapsari | Dimas WPS
Jangan Sembarangan! Ini 7 Penyakit yang Bisa Muncul Jika Bayi Sering Dicium
Ilustrasi cium bayi (Pexels/Sarah Chai)

Saat seorang bayi baru lahir, orang tua atau anggota keluarga lainnya cenderung sangat menyayangi dan mencintai bayi tersebut. Tidak jarang, orang dewasa sering mencium bayi atau menyentuhnya secara intens.

Namun, tidak semua orang menyadari bahaya yang dapat ditimbulkan ketika sering mencium bayi. Penyakit infeksi adalah salah satu bahaya yang paling sering terjadi ketika bayi sering dicium.

Penyakit infeksi dapat terjadi pada bayi dengan mudah karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Dikutip dari Alodokter, beberapa penyakit infeksi berbahaya yang dapat ditularkan pada bayi ketika sering dicium adalah sebagai berikut:

1. Herpes Simpleks

Herpes simpleks disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan dapat menimbulkan lepuhan, luka pada bibir dan kulit di sekitarnya, demam, kesulitan makan, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher bayi.

2. Kissing Disease (Mononukleosis)

Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang terdapat di dalam air liur dan dapat menyebar melalui mencium atau bersin. Bayi yang mengalami kondisi ini dapat menunjukkan gejala seperti demam, lemas, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Sariawan karena Infeksi Jamur Candida (Thrush)

Sariawan pada bayi disebabkan oleh infeksi jamur Candida. Ketika seseorang mencium bayi, jamur ini dapat berpindah ke dalam mulut bayi dan menyebabkan sariawan.

Gejala yang muncul antara lain bercak-bercak atau lapisan putih di dalam mulut, lidah, langit-langit, serta gusi bayi yang tampak kering dan pecah-pecah, rewel, dan enggan menyusu.

4. Meningitis

Bakteri Meningitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri merupakan kondisi serius yang dapat membahayakan nyawa bayi. Gejala-gejala yang muncul antara lain lemas, demam, kejang, leher kaku, muntah-muntah, dan sulit dibangunkan.

5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA paling sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Virus atau bakteri penyebab ISPA juga terkandung di air liur dan dapat ditularkan ketika bayi dicium atau saat orang tersebut batuk atau bersin di dekat bayi. Gejala yang muncul antara lain batuk pilek, demam, dan sesak napas.

6. COVID-19

Bayi yang terinfeksi virus corona dapat menunjukkan gejala seperti demam, sakit kepala, sesak napas, lemas, atau diare. Penyakit ini sangat mudah menular melalui percikan air liur penderita ketika bersin atau batuk.

7. Pneumonia

Pneumonia yang merupakan radang paru-paru, dapat dengan mudah menjangkiti bayi yang sering dicium. Penyebab penyakit ini dapat berasal dari virus, bakteri, atau jamur, dan dapat menyebar melalui tangan atau benda yang terkontaminasi, selain melalui percikan air liur.

Beberapa gejala yang bisa timbul saat anak mengalami pneumonia adalah batuk, sesak napas, demam, tidak bergairah atau tampak lemas, dan nafsu makan menurun. Bayi yang menderita pneumonia perlu segera dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak