Mengenal Istilah Transable: Keinginan Seseorang untuk Mencacatkan Diri Sendiri

Ayu Nabila | Dea Pristotia
Mengenal Istilah Transable: Keinginan Seseorang untuk Mencacatkan Diri Sendiri
Ilustrasi orang yang menggunakan kursi roda [Pexels/cottonbro studio]

Mungkin istilah transable masih asing bagi sebagian orang. Bahkan bagi orang yang pertama kali mengetahui pengertian dari transable akan dikejutkan dengan hal ini. 

Pengertian Transable

Menyadur dari NZ Herald pada Kamis (15/6/2023), bahwa menurut Menurut Profesor Alexandre Baril yang merupakan seorang profesor studi feminis, gender dan seksualitas dan sesama, transable adalah keinginan atau kebutuhan seseorang yang diidentifikasi sebagai berbadan sehat oleh orang lain untuk mengubah tubuhnya untuk mendapatkan gangguan fisik.

Bagi kebanyakan orang transable adalah sesuatu yang gila. Secara umum orang pasti mendambakan sebuah tubuh yang sehat dan sempurna. Apalagi dengan orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik. Mereka bahkan rela mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan fisik yang sempurna. Mereka rela melakukan transplantasi, atau bahkan menggunakan alat pendukung agar dapat terlihat normal dan beraktivitas seperti kebanyakan orang.

Pola Pikir Orang Transable

Orang-orang non-cacat ini menyebut diri mereka transabled. Kaum transable merasa satu atau lebih anggota tubuh atau fungsi tubuhnya bukan milik dirinya sendiri. Jadi seseorang transable mungkin saja kaki yang berada di tubuhnya bukanlah kakinya. Jadi ia seharusnya tidak menggunakannya dan berpikir untuk mencacatkannya.

BACA JUGA: 14 Juni Diperingati sebagai Hari Donor Darah Sedunia, 3 Manfaat Donor Darah

Kerusakan dapat berupa segala hal mulai dari kelumpuhan hingga amputasi. Oleh karena itu, mengapa itu juga dikenal sebagai Gangguan Identitas Amputasi. Baldwin menemukan bahwa keinginan akan kecacatan itulah yang coba diciptakan  oleh orang-orang transable untuk 'menciptakan' kecelakaan untuk mewujudkannya. Menurut penelitian, mayoritas penderita adalah pria paruh baya berkulit putih, meskipun perbedaan ini mungkin tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.

Benarkah Gangguan Psikologis?

Transable sebenarnya dikategorikan dalam bagian gangguan Body Integrity Identity Disorder (BIID), yaitu gangguan psikologis yang terjadi pada orang sehat yang diketahui secara fisik melukai diri sendiri agar dianggap cacat. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, beberapa ahli berpendapat bahwa ini adalah masalah neurologis, sementara yang lain mengidentifikasinya sebagai gangguan mental.

Tokoh Transable

Seorang transable cukup terkenal adalah Chloe Jennings-White yang membuat awal yang menghebohkan di media pada tahun 2013. Jennings-White telah memilih untuk terikat kursi roda meskipun memiliki dua kaki yang bekerja dengan sempurna. Menurutnya, dia mendapatkan kelegaan psikologis dari gaya hidup ini.

"Sesuatu di otak saya memberi tahu saya bahwa kaki saya tidak seharusnya bekerja. Memiliki sensasi apa pun di dalamnya terasa salah," katanya. Faktanya, dia mengakui bahwa fantasinya adalah terlibat dalam kecelakaan mobil yang menghancurkan di mana kedua kakinya terluka parah.

Jennings-White dilaporkan pergi mencari dokter yang akan memutus saraf khusus yang menghubungkan kakinya ke seluruh tubuhnya yang juga akan menghilangkan rasa di paha, tulang kering, dan kakinya. 

Itulah pemahaman tentang transable, apakah dapat dipahami tentang konsep sebuah keinginan mencacatkan diri. Bagaimana menurut kalian? 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak