Bagi orang tua baru, menjaga kesehatan si kecil adalah prioritas utama. Setiap batuk atau pilek ringan bisa langsung memicu kekhawatiran. Namun, di antara berbagai virus yang ada, ada satu yang seringkali terabaikan namun bisa sangat berbahaya, terutama bagi bayi yang lahir prematur: Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Virus ini, yang pada orang dewasa mungkin hanya menyebabkan gejala seperti flu biasa, bisa menjadi ancaman serius bagi bayi dengan sistem imun yang belum matang. Dalam momentum Hari Bayi Prematur Sedunia, para ahli kembali mengingatkan pentingnya langkah-langkah pencegahan sederhana yang bisa dimulai dari rumah.
Dalam konferensi pers memperingati Hari Bayi Prematur Sedunia, Prof. Cissy Rachiana Sudjana Prawira, dr., Sp.A(K), MSc., Ph.D, seorang Konsultan Respirologi Anak, menjelaskan langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh keluarga.
5 'Jurus Sakti' Orang Tua untuk Melindungi Bayi Prematur dari RSV
Berikut adalah beberapa cara sederhana yang direkomendasikan untuk mencegah penularan RSV pada bayi prematur:
1. Cuci Tangan Setiap Kali Akan Menyentuh Bayi (Gak Bisa Ditawar!)
RSV bisa menempel di tangan selama berjam-jam. Karena itu, setiap orang yang akan menyentuh bayi harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun. Ini adalah langkah paling efektif dan paling murah untuk mencegah penyebaran virus.
2. Pakai Masker Saat Sedang Pilek atau Batuk
Droplet kecil dari batuk atau bersin bisa membawa virus RSV dengan sangat mudah. Jika ada anggota keluarga yang sedang bergejala, gunakan masker saat mendekati bayi. Bahkan gejala ringan sekalipun bisa berbahaya, terutama bagi bayi prematur.
3. Rutin Membersihkan Rumah dan Mainan
Virus RSV bisa bertahan di permukaan benda seperti meja, kursi, gagang pintu, hingga mainan. Membersihkan area tersebut secara rutin dapat mengurangi risiko penularan. Pastikan mainan bayi dibersihkan setiap hari, terutama yang sering masuk ke mulutnya.
4. Jangan Berbagi Sendok, Gelas, atau Botol
Air liur adalah media penularan yang paling cepat. Karena itu, alat makan, botol susu, dan gelas tidak boleh dipakai secara bergantian dengan anggota keluarga yang lain.
5. Jauhi Asap Rokok
Prof. Cissy mengingatkan bahwa asap rokok bisa meningkatkan iritasi pada saluran napas bayi dan memperburuk risiko infeksi. Bayi prematur harus ditempatkan di lingkungan yang bebas dari asap rokok, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Kenapa Imunisasi Sangat Penting untuk Bayi Prematur?
Selain pencegahan dasar, Prof. Cissy juga menjelaskan bahwa imunisasi pasif—berupa pemberian antibodi monoklonal—merupakan perlindungan tambahan yang sangat penting bagi bayi yang lahir prematur atau yang punya kondisi medis tertentu.
Berbeda dengan vaksinasi biasa, imunisasi pasif ini memberikan antibodi "siap pakai" yang bisa langsung menetralkan virus RSV begitu ia masuk ke dalam tubuh bayi.
Bayi prematur punya paru-paru dan sistem imun yang belum matang, sehingga tubuh mereka tidak bisa melawan infeksi secara optimal. Jika terkena RSV, mereka akan lebih berisiko mengalami bronkiolitis berat, membutuhkan oksigen, dirawat di rumah sakit, atau bahkan harus masuk ke ICU.
(Flovian Aiko)