Aku tak tahu
Apakah ini keyakinan karena Allah?
Yakinnya hati kau juga merasakan hal yang sama padahal hatimu hanya DIA yang tahu
Aku manusia yang hanya mampu menerka dan berusaha
Mungkinkah kamu yang selama ini kujaga dalam doa?
Aku masih takut menulis namamu bersamaku dalam bait-baitku disela rincik hujan
Aku hanya mampu menyertakanmu dalam bait-bait penjagaanku
Dalam senyap yang kuharap itu kamu
Bukan pangeran dengan kuda putihnya atau dia yang menjemputku dengan ferrari putih
Cukuplah kamu dengan sorban putih itu dan caramu menjaga hati karena-Nya
Namun ketika aku tahu kamu merasakan hal yang sama
Mengapa aku justru semakin cemas?
Cemas akan suatu rasa yang aku sendiri pun belum berhak
Ketakutanku pada-Nya mengalahkan rasa ini padamu
Kecemasan akan pengharapan yang lebih selain pada-Nya
Yang membuatku patah tuk sekian kalinya
Maaf...
Kini aku membisu bukan karena hasrat dan rasa ini telah hilang
Namun aku mencoba yakinkan hati akan adanya pertemuan disisa usia atas ridho-Nya
Maaf...
Kini aku membuat jarak, sungguh bukan maksudku terperangkap dalam doa
Benar, kedekatan kita telah ditentukan atas-Nya
Namun aku tetap takut kedekatan ini yang salah karena telah membuatku terbiasa dan berharap lebih padamu
Pada dirimu yang ternyata menimbulkan keraguan
Pada dirimu yang entah dengan siapa nantinya
Maaf...
Kini akupun tak takut jika harus kehilanganmu
Karena jauh lebih sakit jika aku harus kehilangan ridho-Nya
Untuk apa pengungkapan dan pembuktian bila belum pada waktunya?
Hanya DIA yang bersumpah demi masa yang mengetahui saat terbaik terbuktinya pengungkapan
Sungguh, DIA lah yang mengetahui yang ghaib
Semoga Allah menakdirkan kebaikan bagiku dimana saja adanya
Dan siapapun dia entah itu kamu atau bukan yang penting Allah ridho
Serta menjadikan hatiku meridhoinya
Untuknya yang tertulis di Lauh Mahfuz