Pria yang Terasing

Hernawan | Dream Praire
Pria yang Terasing
Ilustrasi pria sedang merenung. (pexels.com/Inzmam Khan)

Di malam gelap kantuk menyerang begitu hebat

Namun tak ingin tugas menumpuk menjadi berat

Menahan mata terbuka dengan secangkir kopi

Menyelesaikan tugas hingga tengah malam sepi

Bangun tergopoh-gopoh di pagi hari

Berjalan dengan setengah berlari

Melesat cepat ke kamar mandi

Panik oleh suara alarm sedari tadi

Berganti seragam pegawai tanpa berkaca

Hanya memastikan atribut jelas terbaca

Tak ingin mendapat sarkas dari yang merasa penguasa

Yang sejatinya  hanya meminjam jabatan untuk berkuasa

Menjejal kaki ke dalam sepatu usang

Walau tak nyaman asal bisa terpasang

Menyambar  jaket, tas, dan kunci motor

Melaju sedikit oleng keluar dari gang jalanan kotor

Menarik tuas motor merayapi aspal jalan besar

Bersama orang-orang yang tampak tak sabar

Waktu terasa berputar dengan sangat cepat

Tak sebanding dengan perjalanan yang lambat

Jarak terbentang terasa bertambah sekian kilometer

Sementara tak banyak kesempatan maju atau bergeser

Keringat mengalir merayapi punggung yang  menjadi basah

Berdebar hati bercampur aduk cemas dan gelisah

Terbayang wajah angkuh atasan yang murah caci

Juga tatapan rekan-rekan yang penuh benci

Bukan karena ia tak cakap kerja atau tak pintar

Karena ia melawan budaya buruk tanpa gentar

Ia memahami dengan mudah semua tugas-tugas

Memanfaatkan baik-baik pikirannya yang cerdas

Ia yang ingin bekerja dengan nurani

Tetapi rekan-rekan  menuduhnya terlalu berani

Ia terkejut dan tak pernah menyangka

Ketika atasan memintanya merubah fakta juga angka

Kukuh ia menolak dan terjadilan keributan

Berlanjut dengan kebencian tanpa persahabatan

Walau harus bersabar pada pengucilan

Walau perlakuan atasan jauh dari keadilan

Walau pengorbanan tak sepadan dengan pemasukan

Walau terasing karena mempertahankan pendirian

Ia bertekad akan berjalan sesuai aturan

Berusaha kuat  meniti jalan kebenaran

Sebab dalam perjalanan kehidupan ini

Ia ingin menjaga  kedamaian dalam hati

Borneo, Oktober 2021

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak