Ketakutan menarikmu dari bentangan kertas impian
Merobek dan membakarnya diam-diam di atas dian
Mengabaikan jeritan sedih hatimu yang penuh angan
Membiarkan asa menghilang bersama asap kenangan
Alasan-alasan sebagai selubung pembenaran
Atas segala bentuk ketakutan dan kekhawatiran
Keraguan memburamkan jalan- jalan dalam peta tujuan
Menyesatkan dengan segala belokan dan tikungan
Tidakkah kau pernah berpikir meloncat jauh ke depan
Pada cerita yang memuat banyak kemungkinan
Pada harapan yang mungkin menjadi sebuah kenyataan
Pada kegagalan yang menjadi pengalaman dan kekuatan
Jika impianmu kalah tinggi dengan gunung
Kelak akan panjang waktumu untuk merenung
Dan pertanyaan akan berulang – ulang di benakmu
Pengandaian yang berputar-putar di kepalamu
Bangunlah dari mimpi indah yang tidak nyata
Yang dapat hilang sirna dalam sekejap mata
Katakan pada dirimu yang bersembunyi
Di balik deretan alasan yang terus bernyanyi
Walau kau meloncat tak sepandai tupai
Konsistensi kelak akan membuatmu sampai
Andai kau lari tak secepat cheetah di padang rumput
Mungkin saja kau seperti marlin hitam yang hebat di laut
Keluarlah dari lumbung khayalan bernama kenyamanan
Yang melenakan dirimu dengan segenap kemudahan
Yang memberi kepuasan- kepuasan temporer
Melepaskan sejenak tuntutan yang menjerat leher
Jika memang pandanganmu tak seluas cakrawala
Cobalah membuka pikiran layaknya jendela
Yang menerima kehangatan sinar mentari
Membuat penuh harapan sepanjang hari
Borneo, Oktober 2021