6 Istilah Dasar dalam Fotografi yang Penting untuk Dipahami

Candra Kartiko | Mohamad Ismail
6 Istilah Dasar dalam Fotografi yang Penting untuk Dipahami
Ilustrasi kamera. (Pexels/Vitaly)

Gemar atau kerap mengabadikan momen dalam sebuah foto merupakan hal yang paling mendasar bagi seorang fotografer. Tak hanya sebatas mengambil sebuah foto, seorang fotografer setidaknya juga memahami istilah-istilah dasar dalam fotografi agar hasil foto tampak lebih profesional.

Dengan memahami lebih mendalam mengenai fotografi, kamu juga dapat dengan lebih mudah mengeksplor teknik-teknik baru yang mungkin belum kamu kuasai sebelumnya untuk menghasilkan foto dengan artistik terbaik. 

Melansir dari Adobe.com berikut adalah istilah-istilah dasar dalam fotografi yang sudah seharusnya diketahui para fotografer:

1. Aperture

Apeture atau yang lebih akrab disebut sebagai bukaan merupakan bagian dari kamera yang digunakan sebagai pengatur banyaknya cahaya yang masuk. 

Ukuran terbuka dan tertutupnya bagian apeture ini disebut sebagai F-stop atau f-number. Misal f/1.4, f/8, f/16, dan seterusnya. Angka yang kecil menggambarkan semakin besar bukaan, sehingga semakin banyak cahaya yang masuk. Sebaliknya besar angka menunjukan angka bukaan semakin kecil, dan semakin sedikit jumlah cahaya yang ditangkap.

Jika dianalogikan fungsi aperture mirip seperti keran air, dimana semakin besar bukaannya semakin banyak pula air yang masuk ke dalam wadah, begitu pula sebaliknya.

2. ISO

ISO adalah kemampuan kamera atau seberapa sensitif kamera terhadap cahaya. ISO tinggi akan lebih sensitif dan pada umumnya foto akan lebih cerah. Sebaliknya ISO yang lebih rendah kurang, juga akan menghasilkan foto yang kurang cerah. 

3. Shutter speed

Shutter speed adalah durasi terbukanya shutter (rana) pada kamera agar cahaya dapat masuk melalui lensa. Bisa juga diartikan sebagai kecepatan kamera dalam menangkap gambar. 

Shutter speed yang sangat tinggi biasanya digunakan untuk hal-hal seperti menangkap yang subjek bergerak tanpa buram. Sedangkan shutter speed rendah, sering digunakan dalam fotografi malam hari atau oleh fotografer lanskap, dimana dengan hal ini akan lebih banyak cahaya yang masuk ke kamera selama durasi yang diberikan pada shutter lebih lama.

4. Depth of field

Secara sederhana depth of field dapat diartikan sebagai perbedaan antara objek dalam fokus terdekat dan terjauh dalam sebuah foto. Kedalaman bidang yang dangkal akan membuat latar belakang objek yang relatif dekat menjadi buram. Sebaliknya, kedalaman bidang yang dalam akan membuat latar belakang objek yang jauh masih masuk ke dalam fokus. Depth of Field juga dipengaruhi juga oleh jarak kamera dengan objek foto.

5. Dynamic range

Dynamic range dapat diartikan sebagai rentang bagian paling gelap hingga bagian paling terang dalam suatu kondisi atau bisa juga diartikan sebagai bagian gelap dan terang yang mampu ditangkap oleh kamera. 

Memahami dynamic range dapat dianalogikan, misal saat memotret dalam keadaan siang (banyak cahaya) maka dapat dikatakan bahwa dynamic range yang dihasilkan luas. Sebaliknya dalam keadaan minim cahaya maka dynamic range yang mampu ditangkap juga semakin sedikit.

6. Exposure triangle (Segitiga eksposur)

Segita eksposur merupakan kombinasi antara ketiga elemen penting dalam pengambilan gambar yaitu aperture, ISO, dan shutter speed, guna menentukan waktu dan intensitas cahaya yang masuk ke kamera. 

Itulah tadi beberapa istilah-istilah dasar yang sebaiknya dipahami untuk menggeluti dunia fotografi lebih lanjut. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak