Tips Mengatasi Writers Block dengan Metode Fast Writing

Candra Kartiko | Husna Hisaba
Tips Mengatasi Writers Block dengan Metode Fast Writing
Ilustrasi Menulis. (Pixabay.com)

Witer's block, kondisi blank, atau hambatan dalam menulis, bagaikan kondisi sebuah mesin yang buruk, mengalami kesalahan demi kesalahan  hingga akhirnya mesin tersebut mati total, tidak berfungsi sama sekali.

Begitupun dengan keadaan writer's block yang sedang kita hadapi, jika terus menerus menggempur diri kita, lama-kelamaaan kita bisa frustasi dan menyingkir dari aktivitas menulis yang sedang kita lakukan, lalu beralih menuju aktivitas lain, melakukan apa saja kecuali menulis.

Masalahnya adalah, terkadang kita menulis tapi tidak tahu tujuan atau apa yang sebenarnya kita tulis, sehingga pantaslah kita mengalami kebuntuan di tengah-tengah proses menulis. Bagi seorang penulis tulen, menentukan topik atau tujuan terlebih dahulu menjadi sebuah syarat untuk kemudahan proses demi proses dalam menulis hingga berhasil menuntaskan sebuah naskah utuh. Meskipun mungkin tetap saja ada hambatan di dalamnya, setidaknya hambatannya tidak lebih buruk dari orang yang menulis tapi tidak tahu apa yang sebenarnya ia tulis.

Setelah tujuan menulisnya jelas, topik tulisan pun sudah jelas, maka kita bisa menggunakan metode ini untuk mengatasi masalah writer's block, yakni menulis dengan metode "Menulis Bebas (Free Writing/Fast Writing)".

Metode menulis cepat sangat membantu, serta ampuh menjadi jalan keluar bagi permasalahan sobat mengenai kemandegan ide, membantu mengatasi kondisi kertas kosong agar segera terisi dengan goresan tinta yang segar.

Bagaimana cara melakukannya?

Caranya sangat mudah. Metode ini harus terus diasah, dilatih, dan dibiasakan agar terbiasa.

Sebelum mulai menulis, hal pertama yang kita lakukan adalah menjernihkan pikiran terlebih dahulu, tenangkan diri, tenangkan hati, dan cari posisi yang nyaman untuk menulis. Setelah semuanya siap, lalu tentukan topik menulis yang nantinya akan dijadikan sebagai landasan bagi kita dalam menulis.

Untuk mengetahui sampai mana batas kemampuan dalam menggunakan metode ini, kita bisa menggunakan alat pengatur atau penghitung waktu (timer). Katakanlah kita akan menulis dengan menggunakan metode ini dalam waktu sepuluh menit, lalu mulailah menulis dengan topik yang kita pilih sambil berpacu dengan waktu yang terus berjalan, hingga waktu benar-benar habis.

Kita bisa melihat selama sepuluh menit yang padat itu kita habiskan untuk menulis topik yang kita tentukan, kita akan dituntut untuk menulis secepat mungkin dalam waktu sepuluh menit tersebut, tidak pernah diizinkan untuk berhenti mengumpulkan dan menuangkan gagasan-gagasan segar yang ada di kepala kita.

Saat timer berjalan, hindari memikirkan pengaturan kalimat dalam tulisan kita, memeriksa tata bahasa, membaca ulang atau pengulangan kembali, menyesuaikan tulisan dengan aturan kepenulisan. Untuk sementara hindari hal tersebut terlebih dahulu.

Karena cara penulisan ini, mungkin tulisan kita akan terlihat berantakan dan mengandung banyak kesalahan ejaan, tanda baca, tata kalimat yang tidak teratur, dan banyak melanggar aturan kepenulisan lainnya. Tidak apa-apa. Inilah letak hebatnya metode ini, membiarkan kita berada dalam kesalahan yang sangat membantu.

Mungkin pada saat menulis dengan menggunakan metode ini, kita akan mengalami keadaan dimana kita tidak dapat lagi berpikir tentang hal lain yang harus ditulis, atau mungkin jari jemari kita terasa pegal karena menulis terlalu cepat berpacu dengan waktu, jika hal tersebut terjadi, maka dalam metode ini yang harus kita lakukan adalah “TULIS SAJA!!!”. Menulislah secara kontinu walaupun apa yang kita tulis adalah “Aku tak tahu lagi apa yang harus aku tulis.” Tulis apa saja yang dapat ditulis, sampai benar-benar bertemu kembali dengan topik yang kita pilih di awal.

Ketika waktu telah habis, dan saat itulah kita benar-benar berhenti. Saat melihat kembali tulisan hasil dari metode tersebut, kita dapat melihat dua bagian tulisan, yang satu merupakan tulisan yang benar-benar seperti sampah, dan satunya lagi tulisan yang benar-benra memiliki sentuhan kebenaran dan kejelasan, tulisan murni dari gagasan kita yang brilian, dan itulah tulisan kita yang sesungguhnya, untuk kemudian dikembangkan dan diperbaiki sesuai kaidah kepenulisan.

Dalam menulis dengan cara menulis cepat, jangan berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang langsung sempurna, biarkanlah kata hati dan pikiran kita mengalir begitu adanya, hal ini akan membebaskan diri dari beban kekritisan dan kekhawatiran diri akan tulisan sendiri, sehingga kita bisa menyusun ide-ide dan pikiran dengan mudah dan mengalir.

Metode ini sangat membantu kita dalam mengatasi hambatan dalam menulis, tentunya lakukan metode ini sesering mungkin hingga terbiasa, lakukan dengan jenjang atau periode yang terus meningkat. Terutama untuk tulisan yang kompleks kita perlu membiasakan diri menggunakan metode ini.

Menulis cepat itu, menjernihkan pikiran, memusatkan gagasan-gagasan, dan membuat apa yang tersirat menjadi tersurat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak