Lagi dan lagi, mengapa Robert Lewandowski begitu sangat didambakan oleh Barcelona, adalah menjadi pembahasan yang menarik untuk ditelusuri.
Sederhananya, kenapa sekelas Barcelona semacam tidak menemukan sosok penyerang yang benar-benar bertalenta selain Lewandowski? Padahal, kalau mau menjadi opsi, di sana ada Cavani. Penyerang Manchester United itu, kontraknya akan segera habis bersama Setan Merah. Kalau memang Barcelona butuh tenaga di lini depan, bisa jadi Cavani telah dibidik pada saat sekarang ini.
Tak hanya Cavani. Luis Suarez juga bisa menjadi tambahan vitamin Blaugrana di sektor penyerang. Padahal, sudah jelas, bahwa eks serdadu asal Uruguay itu, telah lepas landas dari Atletico Madrid. Bisa jadi, kalau Barcelona mau, ia bisa mendaratkannya kembali ke pangkuan Xavi. Biar begitu, kualitas, teknik dan performa Luis Suarez, juga cukup apik. Lihat, bagaimana ketika Barcelona menjadi senjata makan tuan.
Maksud saya, Luis Suarez ketika masih menjadi pemain Barcelona, ia benar-benar menjadi tandem di lini depan. Ketajamannya, kau tahu sendiri, tidak main-main. Praktis, itu terbukti jelas saat Luis Suarez malah dialihpindahkan ke Atletico Madrid. Alhasil, ia subur, ia selalu mencetak gol. Bahkan, berkat Suarez, baik golnya atau kontribusinya, asuhan Diego Simeone itu mampu keluar sebagai juara La Liga musim 2020. Betapa sakitnya hati Barcelona?
Selain Suarez, tentu juga ada bomber timnas Spanyol, Alvaro Morata. Memang, Morata tidak beredar untuk dijual. Tapi, kalau Barcelona minat meski kondisi finansial yang rendah, Morata bisa jadi opsi. Artinya, kenapa uang mereka tawarkan kepada Lewandowski tidak dicoba untuk merayu pemain-pemain yang telah saya sebutkan di atas. Barangkali, ada keajaiban. Dan kualitas pemain tadi, bukan sekadar pemain, kok. Mereka menang andalan di tim yang mereka bela. Itu maksud saya.
Memphis Depay, adalah pemain yang kerap diplot oleh Xavi sebagai sayap. Namun, di lain sisi, Xavi kadang menaruhnya sebagai striker. Hal itu dalam bentuk formasi 4,3,3. Dalam bentuk formasi 3,5,2, Depay juga tak jarang menemani Luuk de Jong di pos striker.
Kenapa tidak memperpanjang Luuk de Jong saja? Padahal, ia adalah langganan Barcelona di waktu Blaugrana sedang kritis di atas lapangan. Kau lihat saja, telusuri lebih banyak. Sudah berapa gol yang dikemas di menit-menit akhir dalam menyelamatkan Barcelona dari kekalahan.
Kenapa harus Lewandowski. Memang, Lewandowski sendiri, ingin bermain untuk Barca. Tapi, kedatangan Sadio Mane tak segalanya membuat Lewandowski harus pergi. Ini sungguh situasi yang sulit.
Kalau dilihat kenapa Barcelona begitu tertarik kepada Lewandowski, karena ia adalah andalan dan superstar Bayern Munchen. Barangkali Barcelona menganggapnya Lewandowski adalah tipikal penyerang yang lebih baik dari pemain-pemain di atas.