Bagi para penulis cerita, entah itu cerita pendek, novel, atau jenis tulisan lainnya, riset adalah salah satu aspek atau hal yang penting dan tidak boleh ditinggalkan. Tanpa riset yang matang, karya tulisan yang dihasilkan tidak akan memuaskan.
Salah satu genre cerita yang cukup populer akhir-akhir ini adalah fiksi sejarah. Fiksi sejarah adalah cerita yang menggabungkan kejadian sejarah yang terjadi di masa lalu dengan imajinasi penulisnya. Latar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah cerita. Jika kita memutuskan untuk memilih genre fiksi sejarah, sudah dapat dipastikan harus bisa menguasai sejarah yang akan kita jadikan latar tersebut.
Agar hasil tulisan kita semakin matang dan menarik, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk membangun latar fiksi sejarah yang kuat dan matang. Yuk, disimak!
1. Pilih persitiwa sejarah yang menarik minatmu
Ada banyak jenis peristiwa bersejarah yang bisa kita jadikan latar tempat dan waktu dalam cerita yang kita tulis. Kita harus bisa memilih satu di antaranya yang paling menarik minat kita. Jika kita memiliki ketertarikan terhadap peristiwa tersebut, ketika melakukan riset kita akan merasa enjoy dan tidak terbebani.
2. Baca buku sejarah dan berbagai sumber lainnya
Dalam melakukan riset untuk latar cerita, membaca berbagai buku yang berkaitan menjadi bagian yang sangat penting dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Buka kembali buku sejarahmu, cari peristiwa yang berkaitan dengan latar yang akan kita gunakan. Jangan terpaku hanya pada satu buku saja, carilah dari berbagai sumber terpercaya.
3. Kunjungi museum atau tempat peninggalan
Untuk mematangkan pemahaman kita akan suatu peristiwa sejarah, kita juga bisa mengunjungi tempat bersejarah tersebut, seperti museum atau peninggalan-peninggalannya. Kita jadi bisa sekalian menapak tilas kejadian masa lalu, kemudian mencoba membayangkan kejadian yang akan kita tulis dengan mencocokkannya pada tempat aslinya.
4. Mewawancarai saksi sejarah
Jika memungkinkan, agar hasil riset kita semakin matang, kita bisa mewawancarai saksi sejarah langsung. Tidak ada yang bisa membagikan peristiwa masa lalu seakurat orang yang benar-benar terlibat dengan persitiwa tersebut. Saksi-saksi sejarah yang masih hidup biasanya memiliki cerita tersendiri yang mungkin luput atau tidak ada dalam buku sejarah.
5. Tulis secukupnya dan sesuai kebutuhan
Setelah mengumpulkan berbagai data yang relavan dari beragam sumber, kita tinggal mengeksekusinya melalui tulisan. Satu hal yang harus diingat adalah kita tidak perlu memasukkan semua fakta yang kita ketahui ke dalam cerita. Pilih dan pilah fakta yang memang dibutuhkan untuk membangun plot cerita. Tidak semua hasil riset harus dimasukkan karena hanya akan terkesan bertele-tele.
Itulah lima tips yang bisa kamu terapkan ketika riset untuk menulis cerita dengan genre fiksi sejarah. Genre fiksi sejarah ini memang salah satu genre cerita yang cukup menantang karena menuntut penulis untuk menguasai sejarah sekaligus mengembangkannya menjadi sebuah cerita fiksi yang memikat pembaca. Kamu tertarik untuk mencobanya?