5 Risiko yang Bisa Terjadi Jika Kita Mendaki Gunung di Musim Hujan

Ariya Gesang
5 Risiko yang Bisa Terjadi Jika Kita Mendaki Gunung di Musim Hujan
ilustrasi mendaki gunung (pixabay.com/Pexels)

Mendaki gunung bisa menjadi hobi yang sangat candu bagi para penikmatnya. Jika kita adalah salah satu orang yang gemar mendaki gunung, mungkin kita rela menghabiskan banyak uang untuk membeli peralatannya, dari mulai sarung tangan sampai sepatu gunung. Kita pun akan rela menggunakan waktu istirahat kita untuk aktivitas pendakian gunung yang padahal lebih melelahkan daripada bekerja. Namun, sensasi berada di puncak gunung akan membayar semua rasa lelah kita, bahkan bisa menghapus masalah yang ada untuk sementara waktu.

Meskipun begitu, sebaiknya kita tidak asal-asalan memilih waktu untuk mendaki gunung. Sebaiknya pilihlah waktu pada musim panas, bukan musim hujan. Sebab, banyak risiko yang bisa kita terima jika nekat mendaki pada musim hujan. Nah, berikut 5 risiko yang bisa terjadi jika mendaki gunung di musim hujan:

1. Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi paling berbahaya bagi para pendaki gunung. Suhu rendah dapat membuat kita terkena hipotermia dan bisa menyebabkan gagal jantung. Sudah banyak kasus pendaki gunung yang tewas karena hipotermia.

Namun, jika kita terpaksa mendapatkan jadwal pendakian pada musim hujan, maka pastikanlah peralatan yang kita bawa untuk menjaga suhu tubuh sudah lengkap, dari mulai jaket, sleeping bag, sarung tangan, dan lain-lain. Jangan biarkan suhu tubuh kita menurun drastis karena cuaca. 

2. Badai di Puncak

Badai di puncak biasanya terjadi pada musim hujan, padahal tujuan pendaki adalah puncak gunung itu sendiri. Badai akan membawa angin kencang yang bersuhu rendah dan bisa membuat kita terkena hipotermia.

BACA JUGA: Sebut Replik Jaksa Cuma Klaim Kosong Tanpa Bukti, Kubu Putri: Menyedihkan, Nyaris Sia-sia!

Alhasil kita akan mengurungkan niat untuk meneruskan perjalanan ke puncak dan membuat pendakian kita tidak sampai ke puncak.

3. Tersambar Petir

Seringkali hujan membawa petir yang menyambar ke sana kemari. Jika kita tidak berhati-hati memilih tempat untuk berteduh, kita bisa tersambar oleh petir.

Tak sedikit pendaki yang sudah tersambar petir pada saat pendakian, salah satu penyebabnya adalah karena mereka mendirikan tenda di tempat terbuka pada musim hujan.

4. Perjalanan Lebih Melelahkan

Hujan yang deras akan berjatuhan menerpa tubuh kita. Jas hujan dan ransel yang tersiram hujan akan terasa semakin berat, sehingga kita bisa lebih mudah merasakan lelah pada saat mendaki. Alhasil kita akan cepat lapar dan haus, persediaan makanan pun bisa cepat habis.

BACA JUGA: Richard Kyle Kencani 19 Cewek Demi Temukan Cinta Sejati

5. Sleeping Bag Basah

Sleeping bag adalah kantong tidur, fungsinya untuk dipakai pada saat tidur dan menjaga suhu tubuh kita agar tidak keluar. Sayangnya, penempatan sleeping bag yang salah pada saat  masih di dalam ransel, bisa membuat sleeping bag kita basah.

Alhasil kita akan tetap kedinginan meskipun sudah berada di dalam tenda. Agar sleeping bag tidak basah, sebaiknya taruhlah sleeping bag pada bagian paling bawah di dalam ransel. 

Itulah 5 risiko yang bisa terjadi jika mendaki gunung di musim hujan. Bersabarlah untuk menikmati pendakian gunung yang kita inginkan, sebaiknya tunggulah cuaca membaik agar kita bisa memaksimalkan aktivitas pendakian kita. Selama musim hujan berlangsung, kita bisa mengobati rasa rindu pada gunung dengan mengadakan camping di pantai atau bukit saja.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak