Timnas Indonesia U-19 wanita akhirnya harus rela mengakhiri petualangan mereka di turnamen Piala AFF U-19 wanita 2023 sebagai semifinalis.
Memiliki kesempatan untuk menjadi tim peringkat ketiga dalam turnamen, skuat Garuda Pertiwi harus rela kehilangan titel itu setelah kalah dari Myanmar.
Pada laga perebutan tempat ketiga melawan Myanmar, Marsela Yuliana Awi dan kolega akhirnya harus menyerah dengan skor 4-2 melalui adu tendangan penalti.
Penentuan keputusan pemenang harus dilakukan melalui skema adu tos-tosan selepas kedua kesebelasan berbagi skor sama kuat 1-1 hingga akhir pertandingan di waktu normal.
Kembali gagal di laga perebutan tempat ketiga sudah pasti meninggalkan luka dan kekecewaaan.
Terlebih, mendapatkan titel sebagai tim dengan peringkat terbaik ketiga dalam turnamen, bisa saja menjadi sebuah pelipur lara setelah sebelumnya Claudia Alexandra Scheunemann dan kolega harus menerima kenyataan menyakitkan dengan dibantai oleh Thailand di babak semi final.
Namun yang perlu digarisbawahi adalah, penampilan Timnas Indonesia di babak perebutan tempat ketiga ini sungguh sangat luar biasa. Pasalnya, Myanmar sendiri merupakan tim yang secara level permainan, sudah tak lagi berorientasi pada kawasan persepakbolaan Asia Tenggara.
Dalam catatan sejarah di laman the-afc.com, timnas sepak bola wanita Myanmar sendiri merupakan salah satu tim yang mampu keluar-masuk dalam perhelatan Piala Asia Wanita.
Sejak tahun 2002, ketika perhelatan Piala Asia U-19 wanita untuk kali pertama digelar, Myanmar tercatat telah empat kali sukses menembus putaran final.
Setelah turut serta menjadi peserta pada tahun 2002, Myanmar juga sukses melaju ke putaran final di edisi 2007, 2013, dan 2019. Sementara di tahun 2022 lalu, Piala Asia U-19 wanita ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19.
Sementara Timnas Indonesia U-19? Tentu kita semua sudah paham, sejauh ini Anak-anak Garuda Pertiwi hanya mampu mencatatkan babak empat besar Piala AFF U-19 tahun ini sebagai catatan prestasi terbaik yang mereka capai.
Jadi, bayangkan saja dulu, bagaimana heroiknya anak asuh Rudy Eka Priyambada yang hanya kalah melalui adu tendangan penalti, ketika berhadapan dengan Myanmar yang secara level permainan sudah berada di tingkatan benua. Selamat untuk Garuda Pertiwi!