Salah Perhitungan, Cara China Lemahkan Timnas Indonesia Justru Menjadi Senjata Makan Tuan

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Salah Perhitungan, Cara China Lemahkan Timnas Indonesia Justru Menjadi Senjata Makan Tuan
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Australia di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)

Seiring dengan peningkatan kekuatan dan kualitas yang dialami oleh Timnas Indonesia, para calon lawan yang bakal menghadapi Pasukan Garuda pun berpikir keras untuk bisa mengalahkan mereka. Bahkan, di antara lawan-lawan yang akan dihadapi, sampai harus memainkan strategi yang cenderung mengada-ada untuk bisa menahan laju Pasukan Merah Putih.

Seperti misal Timnas China yang akan menjadi lawan anak asuh Shin Tae-yong di match day keempat nanti, mereka sampai harus menyiapkan stadion terpencil sebagai venue pertandingan untuk bisa melemahkan kekuatan Thom Haye dan kolega.

Bahkan, menyadur laman Suara.com, Timnas China yang menetapkan Qingdao Youth Football Stadium yang berjarak hingga 633km dari pusat kota Beijing disebut-sebut sebagai sebuah strategi licik untuk bisa menjegal Anak-Anak Garuda yang tengah on perform di babak kualifikasi ini.

Namun, bagaimana jika strategi licik tersebut justru menjadi senjata makan tuan? Tentunya menjadi sebuah hal yang sama sekali tak diharapkan oleh kubu China bukan?

Dan sayangnya, hal itu benar-benar terjadi kepada Timnas China saat menghadapi Indonesia nanti. Pada awalnya, Tim Negeri Tirai Bambu tersebut berpikiran bahwa, jarak tempuh yang panjang, akan membuat Pasukan Garuda kelelahan dan pada akhirnya tak mampu untuk bisa bermain maksimal.

Memang, jika kita melihat durasi penerbangan yang ada di laman makemytrip.com, penerbangan dari Bahrain ke Qingdao China sendiri memakan waktu minimal 13 jam 45 menit jika menggunakan pesawat komersil biasa. Waktu tempuh ini bahkan bisa menjadi lebih panjang jika pesawat yang dinaiki oleh para penggawa Timnas Indonesia mengalami delay, atau harus melakukan transit terlebih dahulu.

Namun sayangnya, strategi pelemahan dari kubu China tersebut ternyata sudah diantisipasi dengan baik oleh PSSI. Demi bisa memangkas waktu tempuh, federasi sepak bola Indonesia tersebut justru menginisiasi pemberangkatan Timnas Indonesia dengan menggunakan pesawat carter pribadi, di mana menurut laman travelmath.com, bisa memangkas penerbangan hingga hanya berdurasi 8 jam 43 menit saja dari Bahrain ke Qingdao.

Hal berbeda justru dialami oleh China yang seperti termakan senjatanya sendiri. China yang semula memperkirakan akan tiba di Qingdao lebih cepat daripada Indonesia, ternyata secara perhitungan harus tiba lebih lambat daripada sang calon lawan.

Bagaimana tidak, dengan durasi penerbangan yang lebih dari 11 jam dari Adelaide, Australia menuju ke Qingdao, sudah pasti secara jadwal mereka akan datang lebih lambat daripada Timnas Indonesia yang bisa melakukan save waktu hingga lebih dari 5 jam.

Itupun dengan catatan, pesawat yang dinaiki oleh para pemain China tak menjalani transit, apa lagi mengalami delay. Karena di data makemytrip, perjalanan dengan transit dari Adelaide ke Qingdao, bisa memakan waktu hingga mencapai puluhan jam.

Nah, kalau sudah begini, malah Timnas Indonesia yang diuntungkan kan?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak