Selain Vietnam, Diam-diam Kamboja Juga Incar Piala AFF 2024, Ini Buktinya!

Sekar Anindyah Lamase | Agus Siswanto
Selain Vietnam, Diam-diam Kamboja Juga Incar Piala AFF 2024, Ini Buktinya!
Abdel Kader Koulibaly, salah seorang pemain naturalisasi timnas Kamboja di Piala AFF 2024 (soha.vn)

Ambisi untuk meraih tropi Piala AFF 2024 ternyata bukan dominasi negara-negara kuat seperti Vietnam, Thailand, dan Indonesia saja. Kamboja, kekuatan sepak bola ASEAN di lapis kedua ternyata diam-diam juga punya ambisi.

Hal ini terlihat dalam beberapa langkah yang diambil Negeri Seribu Pagoda ini. Fakta tersebut diungkap oleh media Vietnam, soha.vn.

“Mengikuti tren naturalisasi sepak bola Asia Tenggara, tim Kamboja juga menaruh kepercayaan besar padac kekuatan “tenatra bayaran” ketika dalam daftar panggilan untuk persiapan Piala ASEAN 2024, mereka menaruh kepercayaan pada 7 pemainnya,” tulis soha.vn, Senin (2/12/2024).

Berita yang diungkap soha.vn bukannya main-main. Tercatat 3 pemain naturalisasi baru dalam tubuh timnas Kamboja. Mereka adalah Andreas Neto (Kolombia), Abdel Kader Koulibaly (Pantai Gading), dan Takagi Oze (Jepang).

Tiga pemain naturalisasi inilah yang muncul dalam daftar panggil pemain Kamboja untuk Piala AFF 2024. Mereka adalah para pemain yang telah bermain di Liga Kamboja paling tidak selama 5 tahun berturut-turut.

Cara yang dilakukan Kamboja dalam melakukan naturalisasi jauh berbeda dengan Indonesia. Mereka menaturalisasi para pemain yang telah merumput di Liga Kamboja, sehingga rata-rata umurnya pun terhitung tua. Seperti Neto yang berusia 28 tahun.

Dengan tambahan 3 pemain naturaliasi ini, maka tercatat 7 orang pemain naturalisasi akan ada dalam tubuh timnas Kamboja. Jumlah ini sama dengan 2/3 tim Kamboja jika dimainkan semuanya.

Peningkatan kekuatan Kamboja ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Tim-tim yang paling terdampak tentunya tim di grup A.

“Kekuatan mereka dipastikan meningkat signifikan dan Kamboja akan banyak menyulitkan Thailand atau Malaysia di grup A Piala ASEAN 2024,” lanjut soha.vn.

Peningkatan kekuatan Kamboja ini tentu saja akan menambah menarik persaingan di sepak bola ASEAN. Program naturalisasi yang belakangan ini dilakukan Indonesia, ternyata diikuti negara lain meski terkesan malu-malu.

Timnas Indonesia kemungkinan besar belum akan terdampak peningkatan kekuatan Kamboja karena berada di grup berbeda. Kalau pun akan  bertemu, baru pada babak semifinal seandainya Kamboja secara mengejutkan mampu menggeser Malaysia sebagai runner-up grup A.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak