Meski Jadi Raja ASEAN, Vietnam Tetap Simpan Ketakutan pada Timnas Indonesia

Sekar Anindyah Lamase | Agus Siswanto
Meski Jadi Raja ASEAN, Vietnam Tetap Simpan Ketakutan pada Timnas Indonesia
Duel sengit pemain Vietnam dan Thailand dalam babak final SEA Games 2025 yang dimenangkan Vietnam (Instagram/theaseanfootball)

Saat ini Vietnam kembali meraih gelarnya sebagai Raja ASEAN dalam cabang olah raga sepak bola. Penahbisan ini tidak lepas dari sukses anak asuk Kim Sang-sik ini meraih medali emas SEA Games 2025 yang digelar di Thailand.

Kemenangan sekaligus gelar ini menjadi luar biasa karena mereka mampu menundukkan tuan rumah yang juga mengusung ambisi raih medali emas SEA Games 2025. Pasalnya, di edisi sebelumnya Thailand pun harus puas duduk di posisi runner up setelah kalah dari timnas Indonesia asuhah Indra Sjafri.

Hal lain yang juga tidak kalah hebat adalah apa yang dilakukan Kim Sang Sik dalam meraih gelar tersebut. Pasalnya Vietnam sempat tertinggal 2 gol, namun mampu menutupnya menjadi 3-2 dengan kemenangan dramatis.

Suka cita dirasakan para pendukung baik di arena maupun di Vietnam sendiri. Apa yang beberapa saat lalu lepas dari genggaman mereka, mulai kembali. Wajar jika para pendukung menyambutnya dengan emosional, dan nama Kim Sang Sik secara perlahan menggusuh nama Park Hang-seo yang pernah berjasa membangun timnas Vietnam.

Namun kegembiraan tersebut tampak mulai berkurang. Pasalnya memasuki Januari sejumlah agenda menghadang negara-negara ASEAN termasuk Vietnam. Salah satu di antaranya adalalh gelaran Piala AFF 2026 yang akan dihelat pada pertengah tahun 2026.

"Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) telah secara resmi mengumumkan tanggal pengundian Piala AFF 2026. Pengundian alan berlangsung di Jakarta, Indonesia, pada pukul 11.00 pagi tanggal 15 Januari 2026," tulis soha.vn, Senin (22/12).

Kabar inilah yang kemudian membuat media Vietnam mulai melakukan hitung-hitungan terkait hasil drawing nantinya. Mereka mulai menghitung rival-rival yang berpotensi menghadang ambisi mereka merebut kembali gelar Raja ASEAN. Tiga negara yang jelas masuk hitungan adalah Thailand, Indonesia, dan Malaysia.

Piala AFF 2026 sendiri akan diikuti 10 tim dari 10 negara. Dalam regulasi yang ada 9 tim langsung masuk babak utama. Mereka akan terbagi dalam 2 grup. Sementara jatah 1 kursi akan diperebutkan antara Brunei Darussalam, dan Timor Leste.

Dalam hitung-hitungan media Vietnam, ketakutan yang muncul bukan pada Thailand yang baru saja mereka kalahkan. Ketakutan itu muncul pada timnas Indonesia dan Malaysia.

"Kecuali ada perubahan, tim unggulan untuk Piala AFF 2026 akan disusun sesuai tabel di bawah ini. Dan tim nasional Vietnam bisa jadi berada di "grup maut" dengan dua lawan yang memiliki banyak pemain naturalisasi: Malaysia dan Indonesia," tulis soha.vn.

Ketakutan itu yang muncul, sebab bagaimana pun juga kehadiran para pemain naturalisasi baik di Indonesia maupun Malaysia berpotensi menambah kesulitan Vietnam. Sementar Thailand tidak dianggap sebagai ancaman, sebab sesuai prediksi mereka Thailand dan Vietnam akan berada di satu pot, sehingga tidak mungkin berada dalam 1 grup.

Vietnam sendiri dalam beberapa kesempatan selalu mengatakan jika menggunakan pemain "ori" artinya tanpa naturalisasi, Vietnam adalah tim terkuat di ASEAN. Hal ini didasarkan pada minimnya pemain naturalisasi dalam skuad Vietnam, walaupun dalam Piala AFF 2026 kemungkinan besar Vietnam akan memainkan Son yang sudah sembuh dari cedera.

Ketakutan Vietnam sangat wajar, sebab Indonesia pun sangat bernapsu untuk merebut gelar juara di Piala AFF 2026 apalagidi tahun 2025 pencapaian Indonesia jeblok di ajang ASEAN baik di timnas senior maupun kelompok umur.

Kedatangan pelatih baru Indonesia tahun depan pun diramal akan diberi beban untuk rebut Piala AFF 2026 ini. Maka formula keberadaan para pemain naturalisasi, ambisi rebut gelar, dan keberadaan pelatih baru berpotensi menjadi ancaman serius bagi Vietnam di Piala AFF 2026 nanti.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak