Dilabeli Pemain Muda Terbaik, Bukti Pratama Arhan Tak Hanya Jadi Bahan Jualan Klub

Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Dilabeli Pemain Muda Terbaik, Bukti Pratama Arhan Tak Hanya Jadi Bahan Jualan Klub
Pratama Arhan saat membela Timnas Indonesia U-23 di laga uji coba melawan Uni Emirat Arab, 8 April 2024 (pssi.org)

Pemain belakang Timnas Indonesia, Pratama Arhan mencatatkan prestasi individual pertamanya di pentas Liga Thailand.

Belum sebulan penuh bergabung bersama klub True Bangkok United, pemain berusia 23 tahun tersebut langsung menyabet label sebagai pemain muda terbaik Liga Thailand pekan ini.

"Pemain muda pekan ini: Pratama Arhan dari True Bangkok United memenangkan bintang baru terbaik di Liga Thailand 2024/2025 Matchweek 20," tulis pernyataan resmi dari Thai League sepertimana dilansir laman Suara.com (4/2/2025).

Mendapatkan gelar individu di liga terbaik kawasan Asia Tenggara tentunya membuktikan banyak hal bagi sang pemain. Salah satunya adalah, bukti nyata bahwa dirinya saat ini bukanlah bahan jualan bagi klub yang meminangnya, seperti halnya klub-klubnya terdahulu.

Memang, sebelum pada akhirnya berlabuh ke Bangkok United pada tanggal 7 Januari 2025 lalu, Pratama Arhan sempat melanglang buana di kompetisi liga sepak bola Asia Timur.

Dalam catatan laman transfermarkt, selama kurang lebih tiga musim terakhir, Arhan telah berkelana ke liga sepak bola Jepang dan Korea Selatan.

Berawal dari penampilan impresif sang pemain pada tahun 2021 lalu di turnamen Piala Presiden dan gelaran Piala AFF 2020, Arhan yang dinobatkan sebagai pemain muda terbaik di dua ajang tersebut menarik minat klub Liga 2 Jepang, Tokyo Verdy.

Dengan beragam pertimbangan, klub Arhan saat itu, PSIS Semarang pada akhirnya melepas Arhan, dan berharap sang pemain bisa meraih kesuksesan saat berlaga di Liga Jepang.

Namun sayangnya, harapan tinggi Arhan, PSIS dan juga para pendukung Timnas Indonesia musnah karena selama dua musim bermain untuk Tokyo Verdy, pemain kelahiran Blora, Provinsi Jawa Tengah itu hanya mendapatkan empat kali kesempatan bermain.

Bahkan, tak sedikit yang menuding, Tokyo Verdy kala itu mendatangkan Arhan karena ingin menaikkan pamor klub khususnya dan Liga Jepang pada umumnya di mata masyarakat Indonesia.

Tudingan tersebut menjadi semakin kuat, karena ternyata Arhan lebih sering diekspose oleh klubnya saat itu untuk hal-hal yang bersifat komersil, alih-alih di pertandingan resmi.

Pun demikian halnya ketika berpindah ke Liga Korea Selatan bersama Suwon FC. Harapan untuk mendapatkan banyak menit bermain pun tak kesampaian karena klubnya juga jarang memberikan waktu baginya untuk turun ke lapangan.

Dan sama halnya dengan yang terjadi di Tokyo Verdy, Arhan juga kerap dijadikan bahan promosi dan kegiatan komersil lainnya di Suwon FC, sehingga kesan mendatangkan Arhan hanya untuk bahan jualan tercium semakin kuat.

Kekhawatiran itu juga sempat melanda di awal tahun ini, ketika pemain berusia 23 tahun tersebut didatangkan oleh Bangkok United.

Lewat kenangan buruk bersama dua klub sebelumnya, di mana dia hanya dijadikan sebagai bahan jualan, khalayak ramai juga khawatir ada niat terselubung di balik keinginan klub Thailand itu mendatangkannya dari Suwon.

Namun, seiring berjalannya waktu, kekhawatiran itu akhirnya sirna. Kedatangan Arhan ke klub memang sebuah kebutuhan, dan kerennya lagi adalah, hanya dalam tempo sebulan, sang pemain sudah sukses mengisi deretan pemain terbaik di Liga Negeri Gajah Putih tersebut. 

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak