Dari laga Sudirman Cup Finals 2025 untuk babak penyisihan grup, pertandingan yang seru dan menegangkan disuguhkan tim Indonesia dan tim Denmark. Berlangsung di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China pada Kamis (01/05/2025), kedua tim saling berebut posisi puncak klasemen Grup D.
Menariknya, baru dua partai yang baru rampung digelar saja sudah mampu menyuguhkan euforia yang mendebarkan. Bahkan sejak laga partai pertama di nomor ganda campuran, kedua tim sama-sama tidak mau mengalah dengan mudah meski sudah dipastikan lolos ke babak knock out.
Membuka laga, sayangnya Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja yang berhadapan dengan Jesper Toft/Amalie Magelund dipaksa menyerah. Drama di akhir gim pertama dalam posisi setting point pun turut mewarnai laga antara Rinov/Gloria konyra Toft/Magelund kali ini.
Bola out yang diperdebatkan menjadi milik wakil ganda campuran Denmark karena wasit menganggap raket Rinov touch atau menyentuh shuttle kock. Rinov/Gloria dan pelatih sempat mengajukan protes terkait hal ini. Bahkan semoat memintan challenge tetapi hawk eye tidak diperkenankan dalam keputusan terkait touch.
Pasalnya, perdebatan bukan tentang bola in atau out. Dalam kasus laga kali ini, wasit audah terlanjur menganggap jika raket Rinov lebih dulu menyentuh kock. Walhasil, keputusan wasit sudah final dan tidak bisa diganggu gugat hingga poin menjadi milik Toft/Magelund.
Gim pertama pun harus direlakan Rinov/Gloria dengan dramatis. Namun, melanjutkan pertandingan dan terus berjuang untuk mengamankan set kedua juga tidak mudah karena perlawanan Toft/Magelund sangat alot. Drama setting point pun kembali terjadi hingga dua kali.
Namun, kali ini keberuntungan menjadi milik Rinov/Gloria hingga akhirnya berhasil paksakan rubber. Berlanjut ke set tiga, cukup banyak keselahan dan error sendiri yang dilakukan pemain Indonesia hingga gap skor pun senpat cukup jauh.
Usai laga selama 73 menit, Rinov/Gloria akhirnya harus menyerah dan gagal sumbang poin pertama bagi tim. Rinov/Gloria takluk dengan skor akhir 20-22, 23-21, dan 16-21 di hadapan Toft/Magelund. Indonesia tertinggal 0-1 dari Denmark.
Beban berat pun kemudian harus dipikul wakil tunggal putra Indonesia yang turun tanding di partai kedua. Alwi Farhan yang menantang tunggal putra nomor 3 dunia, Anders Antonsen berjuang ekstra keras demi mencuri poin kemenangan bagi tim Merah Putih.
Kejar-kejaran poin pun terjadi sejak awal pertandingan meski Alwi tampak bermain dengan lebih tenang dibanding biasanya. Bisa dibilang Alwi juga bermain cukup rapi dan membuat Antonsen pontang-panting mengejar bola pada set pertama.
Sukses amankan set pertama, permainan Antonsen justru semakin menekan Alwi pada gim kedua. Dalam waktu 26 menit, Alwi dipaksa merelakan gim kedua hingga harus melakoni rubber set yang pastinya melelahkan.
Intensitas permainan yang semakin cepat dan sesekali rally panjang terjadi semakin membuat badminton lovers tegang menonton pertandingan Alwi kontra Antonsen ini. Terlebih tekanan untuk sumbang poin juga semakin besar dirasakan Alwi demi memuluskan jalan Indonesia meraih posisi juara grup.
Namun, Alwi berhasil melalui tantangan kali ini dengan hasil pertandingan yang sesuai harapan. Usai tiga kali 26 menit berlaga, Alwi Farhan menyudahi perlawanan Antonsen dengan skor akhir 21-17, 15-21, dan 21-17.
Bukan hanya kemenangan pribadi, hasil laga ini juga membawa tim Indonesia imbangi tim Denmark. Sementara, Indonesia vs Denmark di ujung partai kedua dengan skor 1-1. Bahlan laga ini juga berket pendampingan Coach Indra Wijaya dan Jonaran Christie yang duduk di kursi pelatih.