Momen Unik Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025, Fans Service dan Usaha 200%

Ayu Nabila | e. kusuma .n
Momen Unik Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025, Fans Service dan Usaha 200%
Skuad Indonesia di Sudirman Cup 2025 (instagram.com/badminton.ina)

Sudirman Cup Finals 2025 yang berlangsung di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China pada 27 April sampai 4 Mei 2025 memang sudah rampung digelar.

Namun, ternyata turnamen beregu campuran ini masih menyisakan momen manis dan unik bagi tim Indonesia. Meski belum memberikan hasil terbaik, tetapi raihan medali perunggu tetap layak diapresiasi dan menjadi kebanggaan badminton lovers (BL) sejati.

Tidak sekadar bangga, beberapa momen yang tidak terlupakan berhasil memikat BL dengan kesan manis. Berikut tiga momen unik tim Indonesia di Sudirman Cup 2025 yang bikin BL gagal move on, mulai dari fans service duo 'maknae' tim hingga usaha 200% dari para atlet.

1. Fans Service Duo 'Maknae' Tim

Alwi Farhan (instagram.com/bolalobbadminton)
Alwi Farhan (instagram.com/bolalobbadminton)

Pemandangan menarik sempat disuguhkan pemain termuda dari tim, yaitu Alwi Farhan dan Moh. Zaki Ubaidillah selepas memenangi pertandingan. Alwi dan Ubed terekam memberikan fans service kepada penonton yang hadir di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China.

Alwi dan Ubed, duo 'maknae' tim kesayangan BL yang baru berusia 19 tahun dan 17 tahun melemparkan kock ke arah penonton dan disambut hangat. Bahkan, Alwi sempat melemparkan dua kock sekaligus usai menangi laga di partai semifinal kontra Cho Geon Yeop asal Korea Selatan.

Tontonan ini tentu menjadi hiburan tersendiri yang cukup manis bagi BL Indonesia. Terlebih pengalaman bermain di Sudirman Cup memang baru pertama kali didapat Alwi dan Ubed.

2. Lahirnya Coach Dadakan

Jonatan Christie dan Indra Wijaya (instagram.com/bolalobbadminton)
Jonatan Christie dan Indra Wijaya (instagram.com/bolalobbadminton)

Momen menarik lainnya dari timnas Indonesia di Sudirman Cup 2025 yang membuat BL susah move on tidak lepas dari lahirnya coach dadakan. Meski tidak benar-benar menjabat sebagai pelatih resmi, tetapi dua atlet senior Pelatnas sempat duduk di kursi pelatih mendampingi laga penting rekannya.

Jonatan Christie tertangkap kamera menjadi 'coach' mendampingi Coach Indra Wijaya pada dua laga penting yang dilakoni Alwi Farhan. Kala itu Alwi tengah menghadapi Anders Antonsen dari Denmark di babak penentuan juara grup dan Cho Geon Yeop dari Korea Selatan dalam laga semifinal.

Tanpa diduga, keberadaan Jojo membawa hasil positif lewat dukungan mental demi menyemangati Alwi. Jojo juga aktif memberikan instruksi dengan antusiasme tinggi, persis seperti yang Coach Indra lakukan. Bahkan duet Jojo dan Coach Indra tampak kompak di pinggir lapangan demi mendukung Alwi.

Bukan hanya Jojo, Fajar Alfian juga punya andil pada laga tim Indonesia vs Korea Selatan sebagai coach dadakan. Fajar mendampingi Coach Budi Ariantho saat Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menghadapi ganda putra Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae.

Hasil pertandinga juga berakhir positif dengan kemenangan Bagas/Fikri yang reuni dadakan sebagai partner di lapangan. Bahkan pertandingan pun berakhir sangat dramatis dan menjadi tontonan yang mendebarkan.

3. Usaha 200%

Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin (dok. PBSI)
Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin (dok. PBSI)

Harapan membawa pulang Piala Sudirman tahun ini memang harus kandas, tetapi usaha tim Indonesia layak diacungi jempol. Tidak hanya maksimal 100%, tim kali ini bahkan bisa dibilang sudah mengupayakan usaha 200%.

Di antaranya, Jojo suguhkan epic comeback saat melawan Kunlavut Vitidsarn. Selain itu, Siti Fadia Silva Ramadhanti memaksa fisik dan mentalnya turun rangkap pada laga semifinal.

Ada juga Daniel Marthin yang tetap mampu bermain total demi sumbang poin bagi tim meski alami kendala pada lutut kiri di tengah pertandingan. Saat itu, Daniel yang berpasangan dengan Fikri sukses kalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dari Denmark.

Tentu bukan hal yang mudah, tetapi para atlet Merah Putih sudah memberikan yang terbaik. Bahkan dari bench, atlet yang tidak turun tanding bersama tim official juga memberikan dukungan total sebagai "tim hore". Apa pun hasilnya, kebersamaan tim selalu terjaga demi Indonesia.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak