Berbalas Penalti, Persebaya Tak Mampu Jaga Kemenangan di Kandang Borneo FC

Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Berbalas Penalti, Persebaya Tak Mampu Jaga Kemenangan di Kandang Borneo FC
Cuplikan duel Borneo FC Samarinda vs Persebaya Surabaya di Stadion Segiri yang berakhir imbang. (persebaya.id)

Persebaya Surabaya hampir saja menodai julukan ‘ tim jago kandang’ yang dimiliki oleh Borneo FC Samarinda. Laga terakhir pada pekan ke-33 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Segiri pada Minggu (18/5/2025) malam WIB ini ditutup skor imbang 1-1.

Para pemain dari kedua kubu sudah sama-sama tampil all out dalam bentrok sengit tersebut. Tensi tinggi sudah terlihat jelas saat peluit kick off dibunyikan. Baik Bajul Ijo maupun Pesut Etam kompak memperagakan permainan terbuka untuk cepat-cepat mencetak gol.

Serangan bertubi-tubi diluncurkan oleh tuan rumah yang tampil percaya diri di hadapan ribuan Pusamania. Mulai dari kaki M. Sihran, hingga Mariano Peralta. Skuad asuhan Coach Uston Nawawi juga tak berpangku tangan, sebab mereka turut menguji konsistensi dan fokus barisan pertahanan skuad racikan Joaquin Gomez.

Skor kacamata bertahan hingga turun minum tiba. Kemudian memasuki paruh kedua, Borneo FC langsung mengambil alih kendali permainan. Belasan menit dihabiskan Persebaya untuk fokus bertahan mematahkan serangan demi serangan yang dibangun. Tim tuan rumah nampaknya belajar banyak dari kesalahan-kesalahan di babak pertama.

Persaingan di setiap lini seperti lebih hidup. Sayang seribu sayang, blunder fatal dilakukan Gabriel Furtado. Si kulit bundar mengenai tangan salah satu pilar andalan Borneo itu. VAR pun memberikan keuntungan penalti bagi Persebaya. Bruno Moreira yang maju sebagai algojo memperlihatkan ketenangan.

Lalu ia mengeksekusi kesempatan langka tersebut dengan sempurna. Persebaya memimpin 1-0. Situasi unggul Bajul Ijo agaknya tak dibarengi konsentrasi yang baik. Salah satu ancaman Pesut Etam sempat gagal dimentahkan Ernando, tepat pada menit ke-71.

Kemudian kiper muda ini tertangkap basah melakukan pelanggaran terhadap Matheus Pato di dalam kotak terlarang. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih penalti, dan Ernando harus keluar lapangan lebih cepat karena mendapat kartu kuning kedua alias kartu merah.

Tim kepelatihan terpaksa menarik keluar Toni Firmansyah dan memasukkan Andika Ramdhani untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Nando. Namun eksekusi matang Matheus Pato tak bisa dibendung sehingga kedudukan berubah imbang 1-1. Jual beli serangan kembali berlanjut.

Persebaya yang kekurangan jumlah pemain nampak berusaha bertahan lebih dalam. Mereka sesekali melancarkan counter attack cepat, termasuk melalui aksi Malik Risaldi. Borneo juga semakin agresif, tetapi tak ada gol lagi yang tercipta sampai pertandingan berakhir.

Skor seri 1-1 menutup persaingan sengit di Stadion Segiri, Samarinda.

Persebaya Surabaya Lanjut Berburu Tiket Asia

Skor 1-1 memang belum mampu memutus tren imbang beruntun yang dialami Persebaya Surabaya dalam beberapa pekan terakhir. Kendati begitu, hasil tersebut sudah cukup untuk membawa mereka menjaga asa tampil di level Asia.

Sedangkan bagi Borneo FC, ini adalah akhir dari perburuan tiket Asia. Sebab selain Persebaya, hanya ada Dewa United FC dan Malut United FC yang punya peluang. Untuk sementara, peringkat kedua masih dihuni oleh Banten Warriors yang mengoleksi 58 poin.

Agar bisa mengunci posisi runner up, skuad racikan Jan Olde Riekerink wajib memenangkan pertandingan pamungkas. Sedangkan Malut United punya tugas selain menang di laga terakhir, yakni berharap Dewa United terpeleset.

Sedangkan Persebaya, bisa dibilang cukup berat. Mereka harus mengalahkan Bali United, tetapi di sisi lain, Dewa United dan Malut United harus menelan kekalahan. Tentu ini merupakan jalan yang terjal bagi Bruno Moreira dan kolega.

Menarik diikuti, siapakah yang bakal meneruskan langkah untuk mencicipi kompetisi antarklub Asia?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak