Pasca sukses mengamankan satu slot putaran final Piala Dunia U-17 edisi 2025 dengan menggapai babak perempat final gelaran Piala Asia U-17 beberapa waktu lalu, Timnas Indonesia U-17 kini bersiap untuk menghadapi turnamen yang sesungguhnya.
Menyadur rilisan laman FIFA, putaran final Piala Dunia U-17 tahun ini sendiri akan dimainkan di Qatar mulai tanggal 3 hingga 27 November mendatang.
Informasi terbaru menyatakan, di putaran final nanti, Pasukan Muda Merah Putih tergabung di grup H bersama tim-tim berkelas dari berbagai konfederasi. Sepertimana dilansir laman FIFA, Evandra Florasta dan kolega harus memperebutkan tiket ke babak selanjutnya dengan tim sekelas Brazil yang telah menjadi kampiun di empat edisi, kemudian Honduras yang pernah menjadi perempat finalis, dan tim debutan yang tak bisa dianggap remeh, Zambia dari benua Afrika.
Sejatinya, peluang setiap tim peserta, termasuk Timnas Indonesia U-17 untuk bisa lolos dari babak penyisihan grup ini terhitung lebih besar daripada edisi terdahulu.
Sebagai perbandingan, di Piala Dunia U-17 tahun 2023 yang dimainkan di Indonesia, dari 24 peserta putaran final, 16 di antara mereka memiliki peluang untuk melaju ke second round.
Sementara di edisi tahun 2025 ini, kuantitas tim yang lolos ke fase gugur melonjak tajam, di mana dari sebelumnya hanya berjumlah 16 kesebelasan, kini menjadi 32 tim.
Itu artinya, kans Indonesia untuk menjadi salah satu dari 32 tim tersebut terbuka cukup lebar, karena meningkatnya persentase dan probablilitas para negara peserta untuk lolos ke putaran selanjutnya.
Indonesia Butuh 4 Poin untuk Bisa Amankan Posisi Putaran Kedua
Secara garis besar, peluang bagi setiap kesebelasan untuk bisa lolos dari fase penyisihan grup sendiri sifatnya dinamis.
Namun, jika melihat persaingan antar tim yang ada dan melihat sisi kesejarahan berlangsungnya turnamen, maka setidaknya para kontestan harus bisa mendapatkan empat poin untuk mengamankan tiket menuju babak 32 besar.
Sekadar menginformasikan, untuk gelaran Piala Dunia U-17 kali ini, FIFA mengalokasikan 24 tim untuk lolos otomatis ke fase kedua melalui jalur juara dan runner-up grup. Sementara 8 slot lainnya, akan diberikan kepada 8 tim dalam skema pemeringkatan tim peringkat ketiga terbaik di klasemen akhir.
Dan jika kita melihat statistik yang ada di turnamen edisi terakhir dua tahun lalu, meraih empat poin untuk setidaknya bersaing di posisi tiga besar terbaik adalah sebuah keniscayaan.
Pada Piala Dunia U-17 edisi 2023 lalu, empat tim yang lolos ke ronde kedua melalui jalur tim peringkat ketiga terbaik, memiliki minimal empat poin. Pada laman history FIFA, Uzbekistan dan Venezuela yang menduduki posisi ketiga dan keempat dalam perhitungan tim peringkat ketiga terbaik, berhasil lolos karena kedua negara tersebut memiliki empat poin.
Mereka berhasil menyingkirkan Burkina Faso yang berada di posisi kelima dengan kumpulan 3 poin, dan Indonesia yang berada di peringkat keenam tim peringkat ketiga terbaik dengan hanya mengoleksi 2 poin.
Jadi, jika melihat sejarah penyelenggaraan dan perhitungan poin persaingan yang dinamis, maka mau tak mau Timnas Indonesia U-17 harus bisa mendapatkan minimal empat poin dari tiga laga yang mereka jalani di grup H nanti.
Jikapun laga melawan Brazil nantinya berat untuk sekadar bisa mencuri poin, anak asuh Nova Arianto tersebut harus bisa memaksimalkan dua laga lainnya melawan Honduras dan Zambia, untuk merealisasikan minimal satu kemenangan dan satu hasil imbang demi bisa mengamankan satu tiket ke babak 32 besar sekaligus mencatatkan sejarah pencapaian.
Lantas, bisakah Timnas Indonesia U-17 mewujudkan hal itu? Atau mungkin perlu kita analisis lebih mendalam lagi terkait peluang tersebut?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS