Sambut Piala Presiden 2025, Reza Arya Ikut Soroti Nasib Pemain Lokal

Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Sambut Piala Presiden 2025, Reza Arya Ikut Soroti Nasib Pemain Lokal
Reza Arya, kiper PSM Makassar. (ligaindonesiabaru,com)

Turnamen pramusim Piala Presiden 2025 akan segera bergulir dan terus menjadi sorotan banyak pihak. Salah satunya datang dari kiper andalan PSM Makassar, Reza Arya Pratama. Dalam sebuah sesi latihan bersama Liga Indonesia All Star, sang pemain menyuarakan pandangannya soal pentingnya kompetisi pramusim bagi pemain lokal, terutama mereka yang kerap minim menit bermain di Liga 1.

Bukan tanpa alasan, Reza menganggap kehadiran turnamen seperti Piala Presiden dan idealnya juga Piala Indonesia sangat krusial untuk menghidupkan dinamika persaingan di skuad.

"Harusnya sih, pramusim ada, cup juga ada (seperti Piala Indonesia)," ujarnya, mengutip Antara News pada Kamis (3/7/2025).

Ia menyoroti situasi kompetisi yang kini didominasi pemain asing. Dengan kuota delapan pemain asing dalam satu klub, pemain lokal kerap harus bersaing ketat hanya untuk mendapat menit bermain.

Reza juga menyinggung kembali tentang Piala Indonesia, turnamen yang terakhir kali digelar pada musim 2018/2019. Kala itu, PSM Makassar keluar sebagai juara setelah menaklukkan Persija Jakarta lewat agregat 2-1. Meski masih menjadi bagian dari skuad, Reza tak mendapat kesempatan tampil di turnamen tersebut.

Posisi penjaga gawang utama PSM ketika era tersebut masih diisi oleh Rivki Mokodompit yang tampil dalam 44 pertandingan, tujuh di antaranya di Piala Indonesia. Reza baru mulai unjuk gigi sebagai kiper utama pada musim 2021/2022.

Piala Presiden 2025, Momentum Reza Arya Asah Bekal untuk Antar PSM Makassar Capai Prestasi

Tahun ini, Reza kembali punya peluang besar untuk menunjukkan kualitasnya. Ia menjadi bagian dari Liga Indonesia All Star yang akan bertanding di Grup A bersama Oxford United dan Arema FC.

"Kalau menurut saya Oxford adalah tim yang bagus. Apalagi mereka main di Championship. Arema juga tim bagus. Tapi tim kami ini juga terdiri dari pemain-pemain pilihan. Jadi saya rasa semua siap bertanding dan memberikan yang terbaik," kata kiper berusia 25 tahun itu.

Piala Presiden bukan sekadar turnamen pramusim. Bagi Reza, ajang itu bisa menjadi ajang pemanasan yang penting untuk menyambut Liga 1 musim 2025/2026. Ia ingin memanfaatkannya untuk menambah ilmu dan memperkuat pengalaman agar bisa tampil lebih tajam saat kembali membela PSM.

Pelatih tim All Star, yakni Rahmad Darmawan disebut-sebut sangat berpengaruh dalam membangun semangat para pemain. Menurut Reza, kesempatan berlatih dengan pelatih berpengalaman seperti Rahmad adalah hal yang sangat berharga.

"Kalau dari saya sendiri ya setiap turnamen pasti saya pengen juara," ungkap Reza.

Namun meski telah bergabung dalam sesi latihan Liga Indonesia All Star, partisipasi Reza dalam Piala Presiden masih menunggu keputusan dari pelatih. Semua akan bergantung pada evaluasi performa latihan dan pertimbangan kebutuhan tim.

Bagi Reza Arya, Piala Presiden punya makna lebih dari sekadar persiapan teknis. Turnamen ini adalah platform untuk membangun mentalitas, menunjukkan konsistensi, dan menyuarakan kebutuhan para pemain lokal yang seringkali berada di bawah bayang-bayang dominasi pemain asing.

Pandangan Reza menunjukkan betapa pentingnya regenerasi dan keberpihakan terhadap talenta dalam negeri, terutama dalam situasi persaingan yang semakin ketat. Apalagi dengan dinamika transfer dan perubahan regulasi yang kian kompleks setiap musimnya.

Dengan usianya yang masih 25 tahun, Reza masih memiliki perjalanan panjang. Ia bukan hanya kiper andalan, tapi juga sosok yang berani bersuara untuk perkembangan ekosistem sepak bola Indonesia. Suaranya mewakili keresahan banyak pemain muda yang menanti peluang.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak