Tatap Piala AFF U-23: Achmad Maulana Ungkap Target bersama Timnas Indonesia

Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Tatap Piala AFF U-23: Achmad Maulana Ungkap Target bersama Timnas Indonesia
Achmad Maulana. (Instagram/achmad19m)

Achmad Maulana Syarif kini menatap panggung internasional dengan semangat yang membara. Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, bek muda Arema FC itu mantap menyuarakan mimpinya untuk membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia.

Namanya mulai dikenal publik saat ia memperkuat Timnas Indonesia U-20 dan masuk dalam skuad untuk Piala Dunia U-20. Meski belum mencapai hasil maksimal saat itu, pengalamannya bersama skuad muda Garuda menjadi titik awal perjalanan besar yang tengah ia bangun dengan konsistensi.

“Target saya di Timnas adalah selalu memberikan yang terbaik. Kalau ada rezeki, saya ingin membawa Indonesia ke Piala Dunia dan jadi bagian dari skuadnya,” ucap Achmad, dikutip dari kitagaruda.id pada Selasa (8/7/2025).

Anak muda kelahiran Bandung, 24 April 2003 ini dikenal sebagai pemain yang disiplin dan pekerja keras. Sejak kecil, ia mengaku sudah jatuh cinta pada sepak bola. Bahkan saat anak lain sibuk bermain, Achmad kecil sudah ikut SSB sejak masih TK.

Perjalanannya pun melewati jalur yang tidak instan. Ia sempat menimba ilmu di berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) seperti Locomotive FC, Saint Prima, dan UNI Bandung, sebelum akhirnya masuk tim pelajar Kota Bandung dan berlanjut ke SSB Roksi FC di Liga 3. Karier profesionalnya mulai terbentuk saat direkrut Persija U-20.

“Alhamdulillah, keluarga saya selalu mendukung. Itu yang bikin saya terus semangat,” ujarnya.

Kini di bawah komando pelatih Gerald Vanenburg, Achmad menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia yang tengah fokus menghadapi Piala AFF U-23 alias ASEAN U-23 Championship 2025. Pemusatan latihan intensif berlangsung sejak 20 Juni hingga 14 Juli 2025.

Achmad Maulana dan Mimpi Besar yang Tak Mustahil

Berposisi sebagai gelandang bertahan sekaligus bek kanan, Achmad punya keunggulan dalam fleksibilitas. Ia bisa ditempatkan di beberapa lini dan tetap tampil solid, tentu kemampuan ini akan sangat dihargai dalam sistem permainan modern.

Tak hanya punya skill teknis, yang membuat Achmad berbeda adalah mindset-nya. Ia sadar betul bahwa mimpi besar seperti membawa Indonesia ke Piala Dunia tidak bisa diraih dengan bakat saja, melainkan harus dipadukan dengan kerja keras dan konsistensi.

Achmad juga bukan tipe pemain yang cepat puas. Ia terus belajar dan mengidolakan nama-nama besar dunia seperti Dani Alves, Andres Iniesta, Frenkie de Jong, dan Lionel Messi sebagai panutan dalam bermain. Ia mencoba mengadaptasi gaya main dan visi dari idola-idolanya ke dalam permainannya sendiri.

“Kalau ada kesempatan ke luar negeri, saya ingin mencoba. Bermain di luar negeri adalah impian saya juga, supaya bisa berkembang dan membawa nama Indonesia,” imbuhnya.

Dengan pengalaman bermain di Timnas U-20, U-23, hingga sempat mencicipi skuad senior di Piala AFF 2024, mental Achmad sudah cukup terbentuk untuk tantangan yang lebih besar.

Turnamen seperti ASEAN U-23 Championship 2025 menjadi batu loncatan penting bagi pemain muda sepertinya untuk unjuk gigi. Bukan hanya sebagai ajang persiapan, tapi juga pembuktian diri.

Apalagi posisi Achmad yang krusial di lini belakang dan tengah membuatnya jadi salah satu pemain dengan peran strategis dalam taktik Vanenburg. Ia tidak hanya bertahan, tapi juga menjadi penghubung lini belakang dan tengah dengan mobilitas tinggi.

Mimpi membawa Indonesia ke Piala Dunia mungkin terdengar besar, bahkan ambisius. Namun dengan proses yang tepat, kerja keras, dan sistem yang mendukung, target itu bukan mustahil untuk diraih. Achmad paham benar bahwa untuk sampai ke sana, butuh lebih dari sekadar tampil baik di satu-dua turnamen.

Ia sedang membangun pondasi kariernya secara perlahan tapi pasti. Fokus di klub, tampil maksimal di Timnas, lalu membuka diri untuk kemungkinan berkarier di luar negeri atau aboard adalah peta jalan yang sedang ia jalani.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak