Musim MotoGP 2025 kini memasuki babak yang paling penting. Balapan hanya menyisakan sepuluh seri terakhir, mulai dari Grand Prix Austria hingga penutup musim di Valencia. Seri-seri ini akan menjadi momen penting dalam perebutan gelar juara dunia.
Namun, meski kompetisi belum sepenuhnya usai, bayangan siapa yang akan keluar sebagai jawara sudah terlihat dengan sangat jelas. Prediksi mengarah pada sosok Marc Marquez. Pembalap asal Spanyol ini kembali menunjukkan performa gemilang di musim 2025, seolah ingin membungkam semua keraguan yang sempat muncul tentang kemampuannya.
Setelah melewati paruh pertama musim, Marquez telah mengumpulkan catatan luar biasa, yakni 19 kemenangan dari 24 balapan. Dominasi ini terasa begitu mencolok karena sebagian besar rivalnya hanya mampu meraih satu atau dua kemenangan saja sepanjang musim sejauh ini.
Nama-nama seperti Alex Marquez, Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, hingga Johann Zarco memang sempat menunjukkan potensi, tapi kemenangan yang lebih solid di setiap seri pada akhirnya tetap menjadi milik Marc.
Dengan torehan tersebut, ia kini nyaman memimpin klasemen sementara dengan jarak 120 poin dari posisi kedua. Angka ini bukan hanya menunjukkan keunggulan, tapi juga menjadi gambaran seberapa dominannya performa Marquez tahun ini.
Meski demikian, musim ini bukan tanpa hambatan bagi sang pemuncak klasemen. Beberapa insiden di paruh pertama musim menjadi pelajaran penting. Dua di antaranya terjadi di GP Amerika dan GP Jerez. Pada kedua seri tersebut, Marquez kehilangan kendali dan harus mencium aspal.
Kesalahan tersebut sempat membuatnya kehilangan posisi puncak klasemen untuk sementara waktu. Momen itu menjadi peringatan serius bahwa meski performa sedang berada di puncak, satu kesalahan kecil saja bisa membawa konsekuensi besar dalam perebutan gelar.
Marquez sendiri tidak menutup mata terhadap kesalahan tersebut. Ia menyadari bahwa mengendalikan emosi dan menjaga fokus adalah kunci utama untuk mengamankan gelar dunia.
Ketika memasuki jeda paruh musim, ia mengatakan ingin beristirahat sejenak sebelum kembali menghadapi seri-seri yang lebih penting ke depannya. Dia tahu bahwa kemenangan bukan hanya soal kecepatan, tapi juga soal strategi dan kesiapan dalam menghadapi tekanan.
"Bagian pertama musim ini benar-benar sempurna. Ada beberapa kesalahan, kesalahan besar. Ya, pada akhirnya memang tidak sempurna. Jadi, hal terpenting adalah kita belajar dari kesalahannya. Sepertinya pada balapan terakhir kami mampu mengatasi semua situasi. Jadi, seperti yang saya katakan, sekarang saatnya untuk beristirahat," ujar Marc Marquez, dilansir dari laman Crash.
Kini, memasuki 10 balapan terakhir, Marquez tidak berniat untuk bermain aman meskipun secara matematis ia sudah berada di atas angin. Sebaliknya, ia tetap mengincar kemenangan di setiap seri yang tersisa.
Targetnya jelas, mengakhiri musim ini dengan prestasi maksimal dan memastikan namanya terukir di Tower of Champions sebagai pemilik gelar juara dunia MotoGP 2025.
"Dan kemudian dari Austria ke Valencia, fokus penuh untuk melakukan yang terbaik di setiap balapan, setiap latihan," tambahnya.
Dengan sisa balapan yang akan digelar di benua Eropa dan Asia, termasuk seri penting seperti Catalunya, Jepang, Indonesia, dan Malaysia, Marquez harus tetap menjaga konsistensi.
Trek yang berbeda-beda dan tekanan dari pembalap lain bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun melihat bagaimana ia tampil sejauh ini, sulit rasanya membayangkan ada yang bisa menghentikan langkahnya.
Musim 2025 mungkin akan tercatat sebagai salah satu musim terbaik dalam karier Marquez. Jika ia mampu mempertahankan performa dan menghindari kesalahan di sisa musim, bukan tidak mungkin gelar ini akan menjadi salah satu gelar paling berkesan yang pernah ia raih dalam karier panjangnya di MotoGP.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS