Sprint race MotoGP Catalunya 2025 berlangsung penuh drama dan ketegangan. Kemarin malam (06/09/25) sirkuit kebanggaan publik Barcelona tersebut menjadi saksi para pembalap kelas utama memacu motor mereka untuk menjadi yang tercepat sampai di garis finis.
Sejak sesi kualifikasi, susunan grid pembalap sudah mencuri perhatian. Pembalap Gresini Racing Alex Marquez berhasil merebut pole position, Fabio Quartararo menempel di posisi start kedua, dan Marc Marquez melengkapi barisan depan dengan start ketiga.
Sementara itu, Pecco Bagnaia justru mengalami salah satu akhir pekan terburuknya. Sejak hari Jumat, performanya merosot jauh. Dia mengakhiri sesi FP1 di urutan ke-23, kemudian sesi Practice di posisi 21.
Hari Sabtu, di sesi FP2 dia finis di P17. Karena tidak lolos ke Q2, Pecco pun terpaksa memulai balapan dari posisi ke-21. Catatan itu menjadi start terburuknya sejak GP Portugal 2022.
Begitu lampu start padam, balapan langsung diwarnai duel sengit di antara pembalap-pembalap tersebut. Alex Marquez langsung melesat ke depan dan menunjukkan mecepatan yang baik. Dia sempat unggul lebih dari satu detik di depan Sang Kakak, Marc Marquez, yang berhasil menempati urutan kedua.
Namun, nasib berkata lain. Ketika peluang untuk meraih kemenangan sudah terbuka lebar, Alex harus merasakan pahitnya kecelakaan.
Motor yang kehilangan kendali membuat dirinya terjatuh, dan secara otomatis posisi terdepan berpindah ke Marc. Sejak momen itu, Marc tampil tanpa lawan. Dia menjaga performa balapnya dan konsisten sampai akhirnya mengunci kemenangan di garis finis.
Di luar perebutan podium, ada pula drama lain. Franco Morbidelli dan Jorge Martin sama-sama tersungkur dalam insiden di tikungan, membuat mereka gagal melanjutkan lomba. Tidak hanya itu, ada Marco Bezzecchi juga terseret insiden bersama Fermin Aldeguer.
Dengan ini, duo Aprilia gagal finis karena kedua wakil mereka sama-sama tidak bisa menuntaskan sprint race karena kecelakaan. Kejadian ini jelas menjadi PR bagi Aprilia untuk hari Minggu agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Apalagi akhir-akhir ini, Aprilia sedang berada di performa terbaik dan mengincar kemenangan, melawan dominasi Ducati.
Sementara itu, Pecco Bagnaia tetap mencoba tampil sebaik mungkin meskipun start dari posisi buncit. Berbekal pengalaman dan ketenangan, ia perlahan merangkak naik melewati beberapa lawan.
Sayangnya, laju motornya tidak cukup kompetitif untuk menembus persaingan papan atas. Usaha kerasnya hanya berbuah finis di urutan ke-14, jauh dari ekspektasi. Situasi ini semakin menegaskan betapa beratnya akhir pekan di Catalunya bagi Bagnaia, serta menambah rentetan catatan buruknya musim ini.
Bisa dikatakan balapan di Catalunya ini menjadi yang terburuk sepanjang musim 2025, di mana dia sama sekali tidak menyentuh posisi 10 besar. Meskipun hasil sebelumnya sudah sangat buruk, ternyata di Catalunya lebih buruk lagi.
Terlepas dari performa Bagnaia yang mengecewakan, ada kabar gembira yang datang dari kubu Ducati. Dengan performa yang hampir tak terkalahkan sejauh ini, pabrikan asal Italia itu memastikan gelar juara dunia konstruktor musim 2025. Mereka kini berdiri kokoh di puncak klasemen konstruktor dengan total 516 poin.
Selisihnya sangat besar, yakni 287 poin di depan Aprilia yang menempati peringkat kedua. Keberhasilan ini menegaskan dominasi Ducati di MotoGP yang tidak hanya lewat performa pembalap individu, tetapi juga lewat kerjasama tim satelit dan motor yang mereka kembangkan.
Secara keseluruhan, sprint race Catalunya kali ini benar-benar menghadirkan balapan yang seru dan menegangkan. Dari kemenangan Marc Marquez yang memanfaatkan kesialan adiknya, hingga drama-drama yang menimpa pembalap papan atas yang membuat persaingan kian tak terduga.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS