Ajang kompetisi Piala Indonesia akhirnya menemui titik terang kapan akan digelar kembali. Melansir dari akun Instagram @arsiptimnas, kompetisi piala liga selain BRI Super League ini akan kembali digelar pada musim 2026/2027 mendatang atau pada musim depan. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur operasional I-League, Asep Saputra di kanal youtube Edwin A. Setyadana
Bahkan, tak hanya kejelasan kapan kompetisi Piala Indonesia akan kembali digelar yang direncanakan pada musim 2026/2027 mendatang. Namun, kompetisi Liga putri juga akan kembali digelar oleh PSSI dan I-League setelah sebelumnya ditiadakan sejak musim 2020/2021 dan terakhir kali digelar pada musim 2019/2020 silam.
“Iya, kami sudah mendapatkan surat itu dari PSSI. Satu di antaranya adalah itu. Yang pertama, bahkan Liga Putri juga diserahkan kepada I.League sekarang. Yang kedua, Piala Indonesia. Nah, bicara Piala Indonesia, sebetulnya ini diskusi yang bahkan, misalnya, kita masih ingat dua tahun lalu.” ujar Asep Saputra.
Kondisi ini tentunya bisa menjadi angin segar bagi para klub di kasta sepakbola profesional Indonesia yang menantikan kapan akan digelar kembalinya ajang Piala Indonesia yang tak kalah bergengsinya dengan ajang kompetisi reguler atau kini bernama BRI Super League. Melansir dari laman resmi ileague.id, terakhir kali ajang Piala Indonesia digelar adalah pada edisi 2019/2020 lalu dengan PSM Makassar sebagai juara bertahan.
Erick Thohir disebut Sebagai Pihak yang Ingin Piala Indonesia Kembali digelar
Lebih lanjut lagi, kejelasan mengenai kapan Piala Indonesia akan kembali digelar ternyata memiliki andil dari keinginan PSSI, khususnya ketua umumnya, yakni Erick Thohir yang meminta diadakannya kompetisi pendamping liga Indonesia, yakni Piala Indonesia. Hal ini tentunya langsung direspon oleh pihak PT Liga Indonesia Baru atau yang kini bernama I-League guna menindaklanjuti keinginan tersebut.
“Kami menghadap ke PSSI. Tapi memang waktu itu kita fokus dalam membenahi kompetisi dulu. Piala Indonesia secara resminya sudah dimintakan untuk digelar. Memang pada musim yang akan datang, tentu ini kami, di musim yang akan datang, pada 2026. Jadi memang sekali lagi, kami diminta juga betul-betul terstruktur oleh pak Erick Thohir, bahwa ketika membuat sebuah kebijakan, ada persiapan sebelumnya,” imbuh Asep Saputra.
Kehadiran ajang Piala Indonesia sendiri tentunya diharapkan bisa kian menumbuhkan persaingan antar klub di Indonesia yang sejauh ini hanya terfokus di ajang liga saja. Lebih lanjut lagi, para klub-klub dari kasta Super League dan Liga 2 juga bisa saling bertemu di ajang Piala Indonesia jika tetap menggunakan konsep yang lama.
Namun, ada rumor bahwa konsep kompetisi Piala Indonesia ini akan memfokuskan terhadap klub-klub yang bermain di kasta Super League atau kasta pertama saja di musim 2026/2027 nanti. Hal ini dikarenakan musim 2026/2027 akan menjadi masa percobaan sebelum memberlakukan sistem kompetisi antara kasta di ajang Piala Indonesia selanjutnya.
Mengenai hal ini, Asep Saputra juga menyebut pihak I-League akan melakukan persiapan agar kompetisi Piala Indonesia nantinya bisa berjalan dengan lancar. Dirinya juga menegaskan tak hanya Piala Indonesia saja yang menjadi fokus dari I-League, tetapi juga ajang Liga putri yang sudah cukup laman dinantikan sejak terakhir kali digelar pada tahun 2019 lalu.
“Saya pikir ini hal yang memang perlu kami siapkan lebih baik. Seperti itu memang kondisinya. Sama juga tadi dengan Liga Putri, itu ada step-nya seperti sudah dijelaskan pak Ketua PSSI. Nah, itu pun juga tentang Piala Indonesia,” ujar Asep Saputra.
Jika melihat dari musim-musim sebelumnya, juara ajang Piala Indonesia ini nantinya akan berkompetisi di kasta ke-2 atau ke-3 kompetisi antar klub Asia. Hal ini berarti juara ajang Piala Indonesia akan menjadi wakil Indonesia di ajang AFC Challenge League yang menjadi kasta kompetisi ke-3 di Asia.