Persita Tangerang kembali harus menelan pil pahit di pekan kedua BRI Super League 2025/2026. Tim berjuluk Pendekar Cisadane tersebut kalah tipis 0-1 dari Persebaya Surabaya pada laga yang berlangsung Sabtu (16/8/2025) lalu.
Kekalahan ini menjadi yang kedua secara beruntun bagi Persita, setelah sebelumnya mereka juga dibantai Persija Jakarta 0-4 di pekan pertama yang digelar di Jakarta International Stadium (10/8/2025). Hasil tersebut menempatkan Persita di posisi paling bawah klasemen sementara.
Dari dua laga awal tersebut, Pendekar Cisadane belum mencetak satu gol pun dan telah kebobolan lima kali. Statistik ini jelas menjadi sinyal bahaya bagi tim asuhan Carlos Pena, yang kini duduk di peringkat ke-18 dari 18 tim peserta.
Pelatih Carlos Pena tidak menampik bahwa start buruk ini mengecewakan bagi dirinya dan seluruh tim. Namun ia memastikan bahwa evaluasi telah dilakukan dan tim akan terus berbenah untuk bisa bangkit di laga-laga selanjutnya.
"Tentu mereka (para fan) mengkritik saya karena mereka ingin (kami) menang seperti saya, kami menerima kritik, kami sadar kami tak tampil baik, kami kalah dua kali. Kami juga sedih, tapi kami berkomitmen untuk mengubah situasi," ujar Pena seperti dikutip dari ileague.id hari Kamis (21/8/2025).
Persita Tangerang dijadwalkan akan bertemu Madura United FC pada laga pekan ketiga yang berlangsung Minggu (24/8) di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan pukul 19.00 WIB. Laga ini menjadi momen penting bagi Persita untuk membalikkan keadaan.
Pena menyadari bahwa dua pekan awal yang mereka hadapi bukanlah pertandingan mudah. Menghadapi tim sekelas Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya menjadi tantangan besar di awal musim.
"Memulai musim dengan menghadapi Persija dan Persebaya bukanlah jadwal yang mudah, tapi kami tak mau mencari alasan. Kami sedih dan kecewa," kata Pena. Ia pun meminta para suporter untuk tetap percaya dan mendukung perjuangan tim.
"Saya meminta mereka untuk tetap percaya kami, kami akan berjuang, akan bertandang ke Madura di laga berikutnya, kami berjuang dengan mentalitas, dan semoga kami bisa segera mengubah situasi," tegasnya lagi.
Carlos Pena Enggan Bergantung ke Satu Pemain
Dalam laga melawan Persebaya, beberapa pemain Persita sempat tampil menjanjikan saat masuk sebagai pemain pengganti. Salah satunya adalah Hokky Caraka yang tampil agresif dan menciptakan dua peluang lewat sundulan.
Namun Carlos Pena enggan menyebutkan secara spesifik siapa pemain yang menurutnya paling menonjol. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak suka menyoroti individu dan ingin menekankan pentingnya kerja kolektif dalam tim.
"Saya tidak suka membicarakan pemain individu. Di babak pertama pertandingan berjalan dengan ketat. Jadi bermain di babak pertama bermain sebagai penyerang cukup sulit, karena pergerakan yang cukup kecil," jelas Pena.
"Jadi cukup sulit bagi Matheus Alves di babak pertama. Hokky Caraka masuk di babak kedua dengan rasa percaya diri, dia bergerak. Dia mencoba untuk membuat pergerakan bagi rekannya, dan juga memiliki peluang untuk mencetak dua gol melalui sundulan," tambahnya.
Bagi Pena, hal paling penting saat ini adalah bagaimana tim bisa memaksimalkan seluruh potensi pemain yang ada. Ia menyebut bahwa tidak boleh ada ketergantungan terhadap satu pemain saja.
"Ini adalah sesuatu yang harus kami ubah, jika ingin memenangkan pertandingan. Jadi saya tidak mau membicarakan pemain individu," tutupnya.
Kondisi Persita saat ini memang tidak ideal. Dua kekalahan beruntun tanpa mencetak gol menjadi catatan penting yang harus segera dievaluasi. Apalagi, tekanan mulai datang dari para penggemar yang berharap banyak pada kepemimpinan Carlos Pena.
Meski demikian, masih ada optimisme di kubu Persita. Tim ini dinilai memiliki skuad yang relatif stabil dengan kombinasi pemain asing dan lokal yang potensial. Dengan pemanfaatan yang tepat, tim ini masih bisa tampil lebih baik ke depannya.
Carlos Pena sendiri datang dengan pengalaman baru dan visi permainan yang dinilai bisa membawa perubahan. Pendekar Cisadane masih punya waktu dan peluang untuk memperbaiki performa mereka di pekan-pekan berikutnya.
Laga melawan Madura United nanti akan menjadi tolok ukur awal sejauh mana evaluasi yang dilakukan berhasil diterapkan. Hasil positif akan sangat berarti, bukan hanya untuk klasemen tetapi juga membangkitkan kepercayaan diri tim.