Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert kembali memanggil Thom Haye ke skuad utama untuk menghadapi pertandingan laga FIFA Match Day melawan Kuwait dan Lebanon pada bulan September 2025.
Menariknya, Haye tetap masuk daftar 27 pemain meskipun saat ini sedang berstatus tanpa klub. Kondisi tersebut tentu memunculkan pertanyaan, apakah pemain yang tidak aktif di level klub masih layak menembus tim utama skuad Garuda?
Melansir kitagaruda.id, laga FIFA Match Day bulan depan akan menjadi bagian dari ajang Garuda Championship Series 2025 dan merupakan ujian penting bagi Timnas Indonesia sebelum tampil di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dua pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Patrick Kluivert memanggil total 27 pemain dengan komposisi gabungan antara pemain yang bermain di luar negeri dan pemain domestik. Sebanyak 11 pemain berasal dari kompetisi BRI Super League, dan Dewa United menjadi klub dengan kontribusi terbanyak lewat tiga nama yang meliputi Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, dan Stefano Lilipaly.
Menariknya, dari daftar pemain yang dipanggil, Thom Haye menjadi salah satu sorotan. Meski belum memiliki klub sejak berpisah dengan Almere City, pelatih Kluivert tetap menunjukkan kepercayaan penuh kepadanya.
Haye sebenarnya dinilai masih berpeluang mendapatkan klub baru sebelum bursa transfer ditutup pada 1 September mendatang. Beberapa klub Eredivisie seperti NAC Breda dan Fortuna Sittard sempat dikaitkan dengan pemain berdarah Maluku tersebut.
Namun hingga kini, belum ada kesepakatan yang terwujud. Situasi ini tak ubahnya seperti musim lalu. Di mana Haye juga sempat tanpa klub dalam periode pendek, tetapi tetap aktif membela Timnas Indonesia.
Meski statusnya sebagai free agent menjadi catatan, Patrick Kluivert tampaknya tetap melihat nilai lebih dari Haye. Ia masih dianggap sebagai salah satu pemain vital di lini tengah Timnas Indonesia, bersanding dengan nama-nama seperti Joey Pelupessy, Marc Klok, dan Ricky Kambuaya.
Haye terakhir kali bermain di pertandingan resmi pada Mei 2025 saat membela Almere City. Setelah itu, ia belum turun di laga kompetitif mana pun, sehingga muncul kekhawatiran terkait kebugarannya menjelang pertandingan penting bersama timnas.
Kans Thom Haye Jadi Starter Meski Tanpa Klub
Meski berstatus tanpa klub, kans Thom Haye untuk menjadi starter di laga melawan Kuwait atau Lebanon masih cukup besar. Hal ini tak lepas dari kualitas teknis dan pengalamannya di lini tengah yang masih sulit tergantikan.
Patrick Kluivert disebut-sebut akan tetap memberikan kepercayaan kepada Haye karena perannya yang bisa mengatur ritme permainan dari lini tengah. Ia juga dikenal memiliki visi permainan dan distribusi bola yang matang, kualitas yang belum tentu dimiliki pemain lain saat ini.
Namun, harus diakui bahwa ada risiko. Tidak bermain secara rutin di klub bisa membuat Haye kehilangan ritme pertandingan dan kebugaran optimal. Dalam konteks sepak bola profesional, konsistensi dan kebugaran fisik menjadi dua faktor utama yang menentukan performa di lapangan.
Dibanding pemain lain yang aktif di klub, seperti Klok atau Pelupessy, Haye tentu sedikit tertinggal dalam hal ketajaman fisik dan ritme bermain. Tapi jika ia mampu menunjukkan performa yang solid di sesi latihan, bukan tak mungkin ia tetap jadi pilihan utama di starting eleven.
Lebih lanjut, absennya Maarten Paes dan Ole Romeny karena cedera bisa membuat pelatih lebih mengandalkan pemain berpengalaman seperti Haye untuk menjaga kestabilan tim. Dalam kondisi krusial, pelatih cenderung mengandalkan pemain yang sudah terbukti mampu tampil dalam tekanan.
Jika Haye berhasil mendapatkan klub baru sebelum 1 September, peluangnya untuk jadi starter tentu akan meningkat. Ia bisa kembali mendapatkan jam terbang reguler dan menjaga performa fisik yang dibutuhkan dalam laga kompetitif.
Namun jika belum juga bergabung dengan klub hingga laga melawan Kuwait dan Lebanon, maka performanya selama latihan akan jadi satu-satunya tolok ukur Kluivert dalam menentukan susunan starter.
Meski bukan dalam kondisi ideal, posisi Haye dalam timnas saat ini menunjukkan bahwa kualitas individu dan pengalaman internasional masih menjadi pertimbangan utama pelatih.