MotoGP selalu melahirkan bintang besar di setiap eranya. Pada awal 2000-an, publik disuguhkan dengan penampilan Valentino Rossi yang luar biasa. Gaya balapnya yang atraktif, ditambah kharismanya di luar lintasan, menjadikan Rossi sebagai ikon dan wajah utama olahraga ini.
Di sisi lain, roda zaman terus berputar. Ketika kejayaan Rossi mulai meredup, muncullah Marc Marquez yang menguasai dekade berikutnya. Pembalap muda dengan gaya agresif dan skill luar biasa, Marquez segera menjadi pusat perhatian sekaligus simbol generasi baru MotoGP.
Kini, dunia MotoGP tengah memasuki fase transisi menuju eranya para bintang muda. Persaingan di lintasan semakin sengit karena banyak talenta baru hadir dan siap menantang para senior.
Selama dua musim ini MotoGP kehadiran 4 pembalap muda baru, mereka adalah Pedro Acosta, Fermin Aldeguer, Somkiat Chantra, dan Ai Ogura.
Marc Marquez, yang kini dikenal sebagai salah satu legenda MotoGP, ikut memberikan pandangannya tentang kedatangan pembalap baru. Dari sekian banyak pendatang, dia menilai ada beberapa nama yang berpotensi menjadi ikon MotoGP selanjutnya.
"Di MotoGP, (Jorge) Martin, (Marco) Bezzecchi, dan (Fermin) Aldeguer kini telah bersatu," ujar Marc Marquez, dilansir dari laman MotoGP News.
Jorge Martin, pembalap baru Aprilia ini dinilai punya kecepatan yang bagus dan mental juara yang bisa menjadikannya kandidat kuat perebut gelar dunia (lagi) dalam beberapa tahun ke depan. Dibuktikan dia sudah meraih gelar juara dunia pertamanya musim 2024 kemarin.
Kemudian, Marco Bezzecchi juga tak kalah mencuri perhatian dengan gaya balapnya yang khas. Sementara Fermin Aldeguer, meski masih muda, telah menunjukkan bakat luar biasa yang membuat banyak tim papan atas mengawasi pergerakannya.
Tentang Pedro Acosta sendiri, Marquez memberikan komentar yang cukup menarik. Dia menilai, sebagai pembalap di kompetisi bergengsi, Acosta memiliki paket lengkap, yakni keberanian, teknik balap yang matang, serta daya tarik di kalangan penggemar.
Menurut Marquez, jika Acosta mampu menjaga konsistensi dan terus mengasah kemampuannya, maka masa depannya akan sangat cerah.
Bahkan, dia menambahkan bahwa pada 2027 nanti, Acosta bisa berada dalam kesempatan untuk bisa memilih tim mana pun yang ia mau. Hal ini menegaskan betapa besar potensi yang dimiliki pembalap muda asal Spanyol tersebut.
"Yang saya yakini adalah jika dia (Pedro Acosta) terus melakukan apa yang dia lakukan, dalam satu setengah tahun, dia akan bisa pindah ke merek mana pun yang dia inginkan. Dia punya masa depan yang cerah, dia sudah menunjukkannya [dan] dia punya banyak bakat," tambahnya.
Diketahui tahun 2024 kemarin, dia naik kelas dari Moto2 ke MotoGP dan bergabung dengan tim satelit KTM, GasGas Tech3. Meski masih berstatus rookie, penampilannya langsung mencuri hati para penggemar maupun tim lain.
Keberanian dalam melakukan manuver, kecepatan yang baik, serta kematangan mental di luar usianya membuat banyak pihak yakin bahwa Acosta bukan sekadar bintang sesaat.
Buktinya, performanya yang solid membuat KTM memutuskan untuk mempromosikannya ke tim pabrikan hanya dalam waktu 1 tahun saja.
Dengan masuknya talenta-talenta baru ini, MotoGP seperti sedang menyiapkan babak baru dalam sejarahnya. Dari generasi Rossi ke Marquez, kini panggung kompetisi balap motor roda dua ini tengah menunggu siapa yang akan mengisi peran sebagai ikonnya yang baru.
Entah itu Pedro Acosta, Jorge Martin, Marco Bezzecchi, atau Fermin Aldeguer. Satu hal yang pasti, akan ada masa untuk pembalap-pembalap muda ini untuk bersinar dan para penggemar MotoGP akan terus disuguhi aksi-aksi menegangkan yang tak kalah seru dari era sebelumnya.