- Indonesia wajib menang lawan China Taipei, karena peringkat FIFA terpaut jauh (118 vs 172).
- Rekor pertemuan berpihak pada Garuda, selalu unggul baik lawan Taiwan maupun China Taipei.
- Materi pemain Indonesia jauh lebih kuat, banyak bintang Eropa, lawan hanya bermaterikan liga lokal.
Meskipun sempat mengalami masalah terkait dengan pergantian lawan, agenda FIFA matchday yang telah dipersiapkan oleh PSSI untuk Timnas Indonesia akhirnya digelar sesuai dengan rencana awal.
Sebelumnya, PSSI menjadwalkan pertarungan pertama Pasukan Garuda pada tanggal 5 September 2025 ini dengan melawan Kuwait. Namun karena sang lawan mendadak mengundurkan diri, PSSI akhirnya menggantikannya dengan tim asal kawasan Asia Timur, China Taipei.
Sementara untuk tanggal 8 September mendatang, agenda masih sesuai dengan rencana, yakni mempertemukan Jay Idzes dan kolega dengan Lebanon.
Jika dibandingkan dengan laga kedua melawan Lebanon, tentu saja kita sebagai penggemar sepak bola nasional akan sepakat bahwa laga pertama melawan China Taipei relatif lebih mudah. Tanpa bermaksud untuk meremehkan sang lawan, namun dalam pertemuan kali ini Pasukan Garuda dapat dikatakan unggul dalam segala hal.
Bahkan, setidaknya ada 3 hal yang bisa membuat Indonesia menuai malu besar jika nantinya mereka gagal menang dari tim tamu di laga FIFA matchday bulan September ini.
Lantas, apa sajakah itu? Penasaran? Mari kita bahas!
1. Peringkat FIFA yang Menjulang
Hal pertama yang bisa membuat Indonesia akan menuai malu jika sampai gagal menang di laga melawan China Taipei nanti adalah karena perbedaan peringkat FIFA antara keduanya yang cukup menjulang.
Menyadur rilisan laman FIFA, saat ini Pasukan Garuda berada di posisi ke-118 dunia, sementara sang lawan dari Pulau Formosa tersebut saat ini berada di peringkat ke-172 FIFA.
Itu artinya, perbedaan peringkat antara Indonesia dan China Taipei per saat ini terpaut lebih dari 50 anak tangga, sehingga akan sangat memalukan jika Jay Idzes dan kolega mengakhiri laga uji coba tanpa meraih kemenangan.
2. Sejarah Pertemuan yang Memihak Skuat Garuda
Berdasarkan rilisan laman 11v11.com, pertemuan antara Idonesia dengan China Taipei sendiri tercatat dengan cukup unik. Pasalnya, di data laman tersebut, China Taipei tercatat menggunakan dua nama, yakni Taiwan dan China Taipei.
Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Taiwan terjadi selama empat kali pada rentangan tahun 1971 hingga 1981, di mana dari empat laga tersebut, Indonesia memenangi pertemuan sebanyak 3 kali, dan hanya satu kali saja menelan kekalahan.
Sementara pertemuan antara Indonesia dengan China Taipei, sudah terjadi sebanyak tiga kali semenjak tahun 2010 lalu, dan semuanya berakhir dengan kemennagan Timnas Indonesia termasuk di antara 2 pertandingan di babak awal kualifikasi Piala Asia 2023.
Terlihat, baik ketika masih memakai nama Taiwan maupun saat berganti nama menjadi China Taipei, Timnas Indonesia selalu menjadi pihak yang lebih superior.
3. Materi Pemain yang Jauh Tak Berimbang
Alasan ketiga dan paling penting yang mana membuat Indonesia bakal menuai malu jika gagal menang dari Taiwan adalah, karena kedua tim saat ini memiliki komposisi dan materi pemain yang sangat jauh berbeda kualitasnya.
Jika di kubu Indonesia skuatnya dipenuhi dengan para pemain berkualitas termasuk mereka yang memiliki pengalaman tinggi di di liga Eropa seperti Jay Idzes, Emil Audero, Calvin Verdonk maupun Kevin Diks, di kubu seberang justru berisikan para pemain yang berdasarkan laman transfermarkt, seluruhnya berasal dari liga lokal Taiwan.
Alhasil, tentu akan sangat "wirang" jika nantinya Timnas Indonesia tak bisa memenangi laga karena dari segi pemain yang bertarung di lapangan pun mereka sudah jauh lebih unggul daripada sang lawan.
Itulah tiga hal yang membuat Indonesia akan menuai malu jika gagal menang dari Taiwan di laga uji coba melawan Taiwan. Terlebih lagi, mereka di laga kali ini juga bertindak sebagai tuan rumah.
Kalau menurut teman-teman pembaca, bisakah Skuat Garuda memenangi pertarungan malam nanti?