FIFA Matchday 2025 dan Semakin Matangnya Atribut Positioning Ramadhan Sananta

Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
FIFA Matchday 2025 dan Semakin Matangnya Atribut Positioning Ramadhan Sananta
Pemain Timnas Indonesia, Muhammad Ramadhan Sananta berselebrasi setelah menjebol gawang Vietnam di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)

Baca 10 detik
  • Timnas Indonesia menang telak 6-0 atas China Taipei di FIFA matchday Surabaya.
  • Muhammad Ramadhan Sananta tampil menonjol berkat kematangan positioning-nya.
  • Kemampuan posisi Sananta berperan penting dalam terciptanya dua gol, termasuk satu golnya sendiri.

Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Jawa Timur menjadi saksi kesuksesan Timnas Indonesia menggulung tim asal Asia Timur, China Taipei. Kedua kesebelasan yang bertemu dalam laga uji coba bertajuk FIFA matchday pada Jumat (5/9/2025), mengakhiri pertandingan dengan hasil yang sama sekali tak berimbang. 

Dilansir laman Suara.com (5/9/2025), Pasukan Garuda yang bertarung di depan publiknya sendiri, sukses menggelontorkan setengah lusin gol ke gawang tim asal Pulau Formosa tersebut.'

Dari laman yang sama diinformasikan, keenam gol yang memenangkan Pasukan Garuda tersebut diciptakan oleh Jordi Amat ketika pertarungan baru berusia 4 menit, gol bunuh diri Ming-Hsiu Chao di menit ke-23, Marc Klok di menit ke-33, Eliano Reijders pada menit ke-38, dan dwigol pada babak kedua melalui Muhammad Ramadhan Sananta pada menit ke-58 serta Sandy Walsh yang berselang dua menit kemudian.

Bukan hanya menyisakan kemenangan dengan skor telak, pertarungan FIFA matchday yang mempertemukan Indonesia dengan China Taipei tersebut juga menjadi sebuah bukti terkait semakin matangnya atribut positioningnya seorang Muhammad Ramadhan Sananta.

Sekadar menginformasikan, atribut positioning seorang pemain sepak bola berkaitan dengan ketepatan seorang pesepak bola dalam menemukan posisi untuk bisa menciptakan peluang atau bahkan melesakkan gol.

Atribut ini sangatlah penting dimiliki oleh para pemain sepak bola, terkhusus mereka yang berposisi sebagai striker. Karena jika seorang pesepak bola memiliki atribut ini dengan kategori sangat baik, maka dirinya akan dengan cepat melakukan skrining ataupun scanning guna menemukan posisi yang tepat ketika permainan berlangsung.

Dan hal inilah yang terlihat jelas pada seorang Ramadhan Sananta di laga melawan China Taipei kemarin. Sananta yang dipercaya oleh Patrick Kluivert sebagai sebelas pertama di laga tersebut, setidaknya memiliki peran penting dalam terciptanya dua gol kemenangan Timnas Indonesia karena kematangan atribut positioning yang dia miliki.

Berkaca dari video highligt yang diunggah oleh kanal YouTube Indosiar (5/9/2025), pada proses terciptanya gol kedua Timnas Indonesia pada menit ke-23, kejeniusan Sananta dalam mencari posisi sangat berpengaruh pada momen ini.

Memang, pada akhirnya gol tersebut dicatat oleh AFC sebagai gol bunuh diri Ming-Hsiu Chao. Namun perlu digarisbawahi, gol bunuh diri dari pemain belakang China Taipei itu terjadi karena intimidasi dari Sananta yang tepat berada dalam rentangan arah tandukan Rizky Ridho yang sukses menyambut tendangan sudut dari Marc Klok.

Jika tak ada Sananta pada posisi tersebut, sudah tentu bola tandukan dari Rizky Ridho akan mentah dan urung untuk menjadi gol pengganda keunggulan bagi Pasukan Garuda di laga tersebut.

Pun demikian dengan proses terjadinya gol kelima Timnas Indonesia pada menit ke-58. Sananta yang memantau akselerasi dari Sandy Walsh di sisi kiri pertahanan China Taipei, lebih memilih untuk memperlambat pergerakannya dan menunggu tepat di depan gawang tim lawan.

Posisi yang diambil oleh Sananta pun akan mendatangkan keuntungan terkait apapun keputusan yang diambil oleh Sandy Walsh. Jika nantinya Sandy Walsh memberikan cut back, maka posisi Sananta akan mendatangkan keuntungan karena bebas dari kawalan pemain lawan.

Demikian halnya jika Sandy Walsh memutuskan untuk melakukan umpan tanggung dan menciptakan momen bola rebound, posisi yang diambil oleh Sananta juga sangat menguntungkan karena dirinya tinggal menyambar bola untuk dikonversikan menjadi gol bagi Indonesia.

Yang terjadi di lapangan adalah skenario kedua, yakni Sandy Walsh melakukan umpan tanggung yang membuat bola mental, sehingga Sananta yang sudah menentukan posisinya dengan sangat baik, hanya perlu untuk menyambar bola dan mengarahkannya ke gawang China Taipei.

Dengan usianya yang relatif masih muda, kita tentu berharap agar Sananta terus mengasah kemampuannya yang satu ini. Karena jikapun seorang penyerang memiliki banyak kelemahan di atribut lainnya, namun jika dia memiliki positioning yang mumpuni, maka pemain itu pun bisa menjadi seorang predator yang handal.

Yah, seperti Filippo Inzagi contohnya...

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?