Cerita Futsal Perempuan Zaman Now

Hernawan | Athar Farha
Cerita Futsal Perempuan Zaman Now
Futsal Perempuan (Gallery Axis)

Kalau dulu futsal sering dianggap hanya milik anak cowok, sekarang pemandangannya sudah jauh berbeda. Di banyak kampus, sekolah, bahkan komunitas hobi, makin banyak perempuan Gen Z yang berani turun ke lapangan futsal. Mereka hadir bukan sekadar untuk ikut-ikutan, tapi benar-benar menunjukkan kalau futsal bisa jadi ruang ekspresi, pembuktian diri, dan juga bagian dari perjalanan identitas perempuan masa kini. Menariknya, tren ini juga banyak diangkat di platform AXIS yang memang dekat dengan gaya hidup anak muda.

Fenomena ini tentu menarik, karena futsal tuh olahraga dengan tempo cepat, kontak fisik cukup intens, dan lapangan yang relatif sempit dibanding sepak bola. Ukuran lapangan futsal yang lebih kecil justru membuat permainan terasa lebih dinamis, menuntut refleks cepat, teknik dasar futsal yang solid, dan kerja sama tim yang padu. Nggak heran kalau platform AXIS Nation Cup pun jadi wadah keren buat anak muda yang mau dapat pengalaman futsal lebih seru, sambil tetap mengekspresikan diri dengan cara mereka sendiri.

Masuknya perempuan ke dunia futsal sering dipandang sebagai bentuk perlawanan halus terhadap stereotip lama. Ada masanya ketika cewek dianggap cukup ikut ekskul tari atau basket, sementara futsal dibilang terlalu keras. Namun Gen Z cewek sekarang punya cara pandang berbeda.

Olahraga apa pun, termasuk futsal, bisa jadi ruang untuk mengekspresikan diri dan nunjukin kemampuan. Justru di lapangan sempit itu, mereka bisa menunjukkan kecepatan, kecerdikan membaca formasi futsal, sampai kelihaian memainkan bola dengan penuh gaya.

Kehadiran perempuan di lapangan futsal juga membawa warna baru. Misalnya dalam cara mereka membangun strategi permainan. Banyak tim futsal perempuan yang mengedepankan komunikasi, kepercayaan, dan fleksibilitas. Posisi di futsal seperti anchor atau flank bukan cuma diisi berdasarkan kekuatan fisik, tapi juga kecerdikan membaca pola serangan lawan. Ini bikin futsal perempuan terasa punya karakter unik yang berbeda tapi tetap seru ditonton.

Lebih jauh lagi, futsal bagi perempuan bukan cuma soal olahraga, tapi juga tentang membangun komunitas. Banyak cerita tentang bagaimana cewek-cewek yang awalnya hanya iseng ikut main, akhirnya jadi punya lingkaran pertemanan baru. Dari jersey yang dipilih bareng, jadwal latihan yang disepakati, sampai momen kebersamaan usai latihan, futsal jadi ruang sosial yang kuat buat mengikat persahabatan. 

Nah, di era media sosial, kebersamaan itu sering dibagikan dalam bentuk foto tim, highlight pertandingan, atau sekadar video candaan di pinggir lapangan. Semua ini memperlihatkan kalau futsal bukan hanya tentang skor, tapi tentang cerita-cerita kecil yang membentuk kenangan.

Ada juga sisi inspiratif dari keterlibatan perempuan dalam futsal. Banyak pemain futsal cewek yang bercita-cita membawa olahraga ini ke level lebih tinggi. Beberapa sudah mulai tampil di kompetisi antar kampus, antar kota, bahkan berusaha tembus ke ajang nasional. Dari sini kita bisa melihat bahwa lapangan kecil itu bisa jadi pintu menuju mimpi besar. Dan mimpi besar itu bukan hanya milik cowok, tapi juga cewek yang berani melangkah, berani bermain, dan berani bermimpi.

Tentu, perjalanan ini masih punya tantangan. Masih ada orang yang meremehkan futsal perempuan, atau fasilitas yang belum setara dengan tim cowok. Setiap langkah cewek di lapangan futsal adalah bentuk pembuktian bahwa ruang olahraga itu harus inklusif, adil, dan terbuka untuk siapa saja.

Sudahkah hari ini Sobat Yoursay main futsal? Kalau belum, coba deh bayangin serunya turun ke lapangan, dengar suara sepatu beradu dengan bola, dan teriakan semangat dari teman satu tim. Dari lapangan kecil inilah lahir banyak cerita besar tentang persahabatan, kerja sama, dan mimpi generasi kita.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak