Puing-puing harapan untuk Piala Dunia 2026 telah habis tak tersisa. Mirisnya, ranking FIFA Timnas Indonesia yang merosot turut mewarnai berakhirnya perjuangan Merah Putih di jalan terjal itu.
Menyadur laman pssi.org, FIFA telah merilis update peringkat dunia pada Jumat (17/10/2025). Skuad Garuda yang mengalami dua kekalahan beruntun lawan Arab Saudi dan Irak dalam putaran keempat dipastikan turun tiga tingkat.
Sebelumnya Indonesia menempati urutan ke 119 dengan total 1.157,94 poin. Namun kini setelah mengemas 1.144,73 poin, Indonesia harus rela menghuni posisi ke-122. Mirisnya, angka berada di bawah Malaysia.
Peringkat anyar kesebelasan asal Negeri Jiran itu bergantian ada di nomor 119 secara dunia. Timnas Indonesia dikelilingi oleh Sierra Leone (121) dan Azebaijan (123). Skuad Garuda berpotensi memperbaiki ranking FIFA dalam ajang FIFA Match Day yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.
Penurunan Ranking dan Tugas Berat Pelatih Baru
Anjloknya ranking FIFA Timnas Indonesia tentu akan menjadi salah satu PR dan tugas utama bagi pelatih anyar. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini kursi kepelatihan pasukan Merah Putih masih kosong usai PSSI dan Patrick Kluivert memutuskan mengakhiri kerja sama pada Kamis (16/10/2025).
Kepastian ini diperoleh setelah kedua belah pihak menyepakati mekanisme mutual termination. Selain Patrick Kluivert, gerbong pelatih asal Belanda seperti Frank Van Kempen hingga Gerald Vanenburg turut meninggalkan sepak bola tanah air.
Sampai sekarang, pengganti Kluivert pun masih menjadi teka-teki. Tak sedikit pihak yang menginginkan agar Shin Tae-yong kembali ditarik dan menuntaskan tugas yang sebelumnya dihentikan paksa.
Wajar sekali apabila opsi tersebut banyak mendapat persetujuan. Lantaran mengingat progres skuad Garuda di bawah tangan dingin juru racik asal Korea Selatan ini. Bahkan STY pula yang berhasil mengatrol ranking FIFA Timnas Indonesia dari angka 173.
Selain Shin Tae-yong, ada sederet nama pelatih internasional yang turut digadang-gadang menjadi nahkoda baru Timnas Indonesia. Salah satu yang paling kuat adalah Jesus Casas, pria yang sempat menangani Timnas Irak.
Namun siapapun pelatih yang akan dipilih, tugasnya bukan memperbaiki ranking FIFA skuad Garuda saja. Melainkan juga merealisasikan berbagai target maupun pengembangan sepak bola tanah air di masa depan.
Tugasnya berat, di bawah tekanan. Kira-kira, siapa yang akan mengemban amanah tersebut?