Satgas Covid-19: Garda Depan yang Tak Lelah Mengabdi

Hernawan | Meliana Aryuni
Satgas Covid-19: Garda Depan yang Tak Lelah Mengabdi
Ilustrasi cek suhu (Pexels).

Sahabat, menurut kalian, siapa saja sih yang bisa disebut pahlawan masa kini? Beberapa ulasan pahlawan menurut saya telah disampaikan sebelumnya. Kali ini, ada lagi pahlawan versi saya. Siapakah dia?

Pada kolom ini, saya tidak menceritakan petugas kesehatan. Sebab di desa ini, belum ada dokter yang bisa membantu dalam penanganannya. Jika pun ada, untuk menemui seorang dokter, kami harus turun gunung sekitar 30 menitan.

Memang bidan dan perawat atau mantri ada, tetapi keberadaan seorang dokter sangatlah dibutuhkan. Sayangnya, warga belum mendapatkan fasilitas dokter yang siap dan mudah untuk ditemui.

Selama Covid-19 berlangsung, yang paling sering dilirik oleh banyak orang adalah petugas kesehatan. Betul? Namun, saya tertarik untuk membahas para satgas Covid-19 yang selama ini telah melaksanakan tugasnya. Sebenarnya siapa sih satgas Covid-19 itu?

Satgas Covid-19 adalah orang yang ditugaskan untuk menjaga posko corona di suatu daerah. Orang-orang yang tergabung di dalamnya adalah mereka yang telah ditunjuk oleh desa, kelurahan, kecamatan, kota, maupun beberapa relawan yang mendaftarkan dirinya.

Sebagian petugasnya adalah perangkat desa atau kelurahan. Mereka inilah yang akan menjaga dan sigap dalam penanganan kasus Covid-19.

Tugas mereka itu 24 jam. Namun, di desa saya mereka membagi dengan dua shift, sehingga bisa beristirahat. Mereka meninggalkan keluarga demi mengabdi untuk negara. Bahkan banyak yang tumbang dalam melaksanakan tugas.

Sejak PPKM pertama diberlakukan di awal tahun 2020, di desaku juga ada petugas Covid-19 yang siap membantu. Mereka berjaga sesuai shift yang telah disepakati. Penjagaan meliputi penyemprotan pada truk, mobil, yang masuk ke desa. Begitu juga dengan penerapan 3 M. Hingga di masa itu, tidak begitu banyak warga dari luar desa yang bisa masuk ke daerah kami.

Bersama perangkat desa, para relawan Covid-19 mampu berjaga hingga larut malam. Beberapa warga mengapresiasikan pekerjaan mulia ini dengan memberikan makanan untuk mereka. Apalagi saat bulan puasa, warga bersedia memberikan makanan pembuka untuk mereka.

Terlepas dari itu semua, desa ini sangat tertolong dengan para satgas Covid-19. Mereka pahlawan yang patut dihargai jerih payahnya. Kita sebagai warga bisa membantu mereka dengan cara yang sederhana. Berikut cara yang bisa kita lakukan bagi mereka.

Pertama, sadari bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya. Satgas Covid-19 membutuhkan stamina yang baik. Untuk itu kita bisa berbagi sedikit makanan kepada mereka.

Kedua, sadarilah bahwa mereka bertugas untuk menjaga semua warga. Oleh karena itu, kita pun harus berusaha menjaga diri sendiri dan keluarga. Dengan begitu, tugas mereka akan sedikit ringan.

Ketiga, berusaha mematuhi apa yang disampaikan petugas tersebut dengan hati lapang. Mungkin ada keberatan di dalam hati untuk mengikuti apa yang disampaikan petugas, tetapi yakinlah bahwa apa yang mereka katakan sebenarnya baik untuk semua warga.

Keempat, perbanyaklah berdoa semoga pandemi ini segera berlalu, sehingga mereka pun bisa berkumpul kembali dengan keluarga tercinta.

Keempat hal tersebut bisa sekali kita terapkan. Saya yakin, para satgas pun akan sangat berterima kasih dengan apa yang telah kita lakukan itu.

Yakinlah, tidak ada yang lebih baik yang dilakukan pada masa ini, selain saling membantu. Sehat selalu untukmu satgas Covid-19 dan untuk kita semua. Merdeka Untukmu, Indonesia tangguh Indonesia tumbuh!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak